Makna Shalawat
Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memiliki arti mendo’akan beliau dan mengagungkannya dengan lafadz tertentu. Sedangkan secara bahasa, shalawat memiliki banyak arti, dan arti tersebut tergantung dengan konteks kalimatnya. Beberapa diantaranya adalah:
- Mulazamah yang memiliki arti melazimi semua perintah Allah ta’ala dan perintah nabi-Nya.
- ad-Du’a wa at-Tabaruk yaitu mendo’akan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai bentuk pengagungan terhadap perintahnya dengan lafadz-lafadz yang telah ditentukan.
- al-Ibadah, bershalawat memiliki makna berdo’a yang dengan sendirinya mengandung makna ibadah.
- at-Ta’dzim wa ats-Tsana’, yaitu keselamatan atas Nabi Muhammad dan sanjungan dari Allah ta’ala berupa dinampakkannya keutamaan dan kemuliaannya.
Sedangkan salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memeliki makna mendo’akannya agar selamat dari segalam macam ancaman semasa hidupnya, dan selamat dari segala kengerian alam kubur dan hari akhir.
Keutamaan Bershalawat
Bershalawat kepada Nabi Muhammad memliki banyak keutamaan, baik didunia maupun diakhirat. Keutamaan-keutamaan tersebut akan diberikan kepada seseorang jika dia melaziminya dengan tulus dan ikhlas. Diantara keutamaan tersebut adalah:
- Shalawat kepada nabi merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala atas perintah-Nya yang ditujukan kepada makhluk hidup. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas nabi. Wahai orang-orang yang beriman! bersholawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (al-Ahzab: 56)
Maka seseorang akan memperoleh pahala ketaatan kepada Allah ta’ala dengan melazimi shalawat kepada nabi-Nya. Hal ini karena shalawat kepada nabi mengandung pengagungan untuknya. Sehingga hal tersebut akan menyempurnakan imannya, menambah kebaikan-kebaikannya, dan menghapus keburukan-keburukannya.
- Allah ta’ala berjanji akan mengingat orang yang bershalawat kepada nabi-Nya. Allah ta’ala berfirman,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (al-Baqarah:152)
Dzikir kepada Allah mencakup banyak ketaatan dengan segala macam bentuknya, dan shalawat kepada nabi termasuk dari macam-macam dzikir dan ibadah yang paling agung.
- Shalawat kepada nabi membuktikan kedermawanan seseorang. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan didalam sebagian haditsnya bahwa barang siapa yang tidak bershalawat kepadanya ketika namanya disebut, maka orang tersebut akan dilaberi label dengan sebutan kikir. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
البَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ. رواه الترمذي
“Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.” (H.R. At-Tirmidzi).
Nabi Muhammad juga bersabda,
رغِمَ أنْفُ رجلٍ ذكِرْتَ عندهُ فلم يُصِلّ عليّ
“Celakah seseorang! Yaitu ketika namaku disebutkan, sementara dia tidak bershalawat kepadaku.” (Diriwayatkan al Mundziri, dalam at Targhib wa at Tarhib, dari Abu Hurairah, no: 2/408, sanadnya shohih atau hasan atau yang mendekatinya.)
- Shalawat kepada Nabi menunjukkan cinta dan pengagungan para pengikutnya. Hal ini sebagaiman Allah ta’ala berfirman:
لِّتُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلً
“Agar kalian semua beriman kepada Allah dan rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan(memuliakan)-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang.” (al-Fath: 9)
Sedangkan makna tuwaqqir (memuliakan) dalam ayat tersebut adalah dengan memuliakan dan mengagungkan Nabi Muhammad, yaitu dengan bershalawat kepadanya.
- Menjadi sebab dikabulkannya doa. Disunnahkan bagi seseorang untuk mencari dan berwasilah kepada sesuatu yang akan menjadi sebab do’anya terkabul. Dan salah satu wasilah yang agung adalah dengan memuji Allah ta’ala dan bershalawat kepada nabi-Nya.
- Menjadi sebab diampuninya dosa. Telah berkata salah seorang sahabat Radhiyallahu anhum kepada Nabi Shallahu alaihi wasallam bahwa dia akan terus bershalawat kepada Nabi Muhammad. Maka Nabi memberikan kabar bahagia kepadanya dengan diampuninya dosa-dosanya dan dihilangkan darinya kesusahan didunia.
- Bershalawat kepada Nabi menjadi salah satu tanda kesempurnaan iman seseorang. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أحَدُكُمْ، حتَّى أكُونَ أحَبَّ إلَيْهِ مِن والِدِهِ ووَلَدِهِ والنَّاسِ أجْمَعِينَ
“Tidaklah sempuran iman diantara kalian, kecuali aku menjadi orang yang paling dia cintai melebihi anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.” (Hadits riwayat Bukhari)
Kecintaan kepada Nabi Muhammad dapat ditunjukkan dengan ketaatan dalam menjalankan semua perintahnya, dan menjauhi semua larangannya. Sementara bershalawat untuknya adalah termasuk bagian dari perintahnya yang akan menumbuhkan rasa kecintaan.
- Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan adanya ikatan anatara Nabi Muhammad dengan orang yang bershalawat kepadanya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ما من أحدٍ يسلِّمُ عليَّ إلَّا ردَّ اللَّهُ عليَّ روحي حتَّى أردَّ عليهِ السلامَ
“Tidaklah seseorang bershalawat kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan ruhku sehingga aku menjawab salam yang ia ucapkan.” (Hadits Riwayat Imam an-Nawawi, 8/272)
- Menjadi sebab mendapatkan keselamatan dan derajat yang tinggi pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad dari Annas bin Malik, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
من صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلواتٍ، وحُطَّت عنهُ عَشرُ خطيئاتٍ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya 10 kali, dan Allah akan menghapus 10 kesalahannya, dan meninggikannya 10 derajat.” (Hadits Riwayat al-Albani dari shahih an-nasa’i)
- Menjadi sebab dekatnya tempat seseorang dengan Nabi Muhammad disurga kelak. Nabi Muhammad bersabda,
أولى النَّاسِ بي يومَ القيامةِ أَكثرُهم عليَّ صلاةً
“Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (Hadits Riwayat at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Wallahu a’lam bish shawab
Diterjemahkan dari :
https://mawdoo3.com/فضائل_الصلاة_على_النبي_محمد_صلى_الله_عليه_وسلم#cite_ref-J8tGv3MGrt_11-0