Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada para hamba-Nya untuk bersegara dalam kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surah Ali-Imaran: 133)
Berkata Imam Ibnu Katsir, “Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan mereka agar bersegera mengerjakan kebajikan dan berlomba untuk memperoleh derajat taqarrub.”
Allah juga mendesak kaum muslimin agar bersaing dan berlomba dalam kebaikan. Allah berfirman,
سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Surah Al-Hadid: 21)
Allah juga berfirman,
فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِ اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Surah Al-Baqarah: 148)
Berkata Imam As-Sa’dy, “Perintah untuk berlomba kepada kebaikan merupakan suatu yang lebih dari sekadar perintah untuk berbuat baik, karena berlomba berbuat kebaikan meliputi beberapa hal, yaitu dengan melakukannya, menyempurnakannya, dan menempatkannya dalam bentuk yang paling sempurna, serta bersegera kepadanya. Barangsiapa yang berlomba kepada kebaikan di dunia, maka dia akan menjadi pemenang di akhirat dengan surga, dan orang-orang yang terdepan dalam perlombaan adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya.
“Kebaikan itu meliputi segala hal yang diwajibkan dan disunahkan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, umroh, dan Jihad serta Memberikan manfaat secara luas maupun sempit.
“Ketika suatu hal yang paling mendorong jiwa untuk berlomba-lomba kepada kebaikan dan menggiatkannya adalah apa yang dijanjikan oleh Allah terhadapnya dari pahala, maka Allah berfirman, “Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat Sesungguhnya Allah Maha penguasa atas segala sesuatu,” Allah akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat dengan kuasa-Nya, kemudian Allah akan membalas segala perbuatan setiap orang sesuai dengan perbuatannya,
“Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” (Surah An-Najm: 31)
“Ayat yang mulia ini dapat dijadikan dalil untuk mengadakan setiap hal yang mulia yang berkaitan dengan suatu perbuatan, seperti shalat pada awal waktu, bersegera dalam menunaikan kewajiban, seperti puasa, haji, umroh, mengeluarkan zakat, mengerjakan sunah-sunah ibadah dan adab-adabnya. Sungguh hanya milik Allah sajalah ayat yang sangat lengkap dan paling bermanfaat ini.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 72)
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (Hadits riwayat Muslim, no. 118)
Berkata Abu Bakar bin Iyas,
لو سقط من أحدكم درهم لظل يومه يقول: إنا لله، ذهب درهمي وهو يذهب عمره، ولا يقول: ذهب عمري، وقد كان لله أقوام يبادرون الأوقات، ويحفظون الساعات، ويلازمونها بالطاعات
“Kalaulah salah seoang di antara kalian menjatuhkan dirham (uang), maka ia akan terus berkata, ‘Inna lillah, uangku telah hilang.’ Padahal umurnya terus saja berkurang, sedangkan ia tidak berkata, ‘Umurku telah hilang (berkurang)’. Sungguh Allah mempunyai kaum yang selalu bersegera dalam setiap saat, mereka menjaga waktu dan senantiasa melaksanakan ketaatan.” (Mawa’idzu Ibni Jauzi, hal. 57)
Maka bersegeralah dalam beramal shalih! Sungguh kita semua tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita, sedangkan perjalanan setelah kematian amat sangat panjang. Perbanyaklah berbekal, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa kepada Allah dan amal shalih.
Walallahu A’lam Bish Shawab