Hadits yang diriwayatkan oleh 4 khulafaur rasyidin tidaklah sedikit. Hanya saja, riwayat yang mereka bawakan terlihat sedikit jika dibandingkan dengan riwayat yang dibawa oleh sahabat-sahabat yang fokus dalam periwayatan hadits seperti Abu Hurairah rhadiyallahu anhu.
Abu Bakar As-Sidiq rhadiyallahu anhu meriwayatkan 142 hadits. Adapun hadits yang telah disepakati oleh oleh Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 6 hadits. Imam Bukhari juga meriwayatkan 11 hadits secara terpisah. Sedangkan imam Muslim meriwayatkan 1 hadits terpisah. (Masyarikul Anwar 3/36)
Umar bin Khattab meriwayatkan 539 hadits. Hadits yang disepakati oleh imam Bukhari dan Muslim berjumlah 10. Imam Bukhari meriwayatkan 9 hadits secara terpisah, sedangkan imam Muslim meriwayatkan 15 secara terpisah.
Utsman bin Affan meriwayatkan 146 hadits. Hadits yang disepakati berjumah 3 hadits. Imam Bukhari meriwayatkan 8 secara terpisah dan imam Muslim meriwayatkan 5 hadits secara terpisah.
Ali bin Abi Thalib meriwayatkan 586 hadits. Hadits yang disepakati berjumlah 20 hadits. Imam Bukhari meriwayatkan 9 hadits secara terpisah dan imam Muslim meriwayatkan 15 hadits secara terpisah. (Dzahiratul Uqba 2/203, 2/369, 2/457)
Sebab sedikitnya hadits yang diriwayatkan oleh mereka dikarenakan mereka dibandingkan dengan sahabat yang meriwayatkan banyak hadits, bukan karena sedikitnya ilmu yang mereka miliki. Beberapa alasan lain yang menjadikan mereka rhadiyallahu anhum hanya meriwayatkan sedikit hadits adalah sebagai berikut:
- Mereka adalah para sahabat yang lebih dahulu meninggal dunia. Yang meninggal paling akhir di antara mereka adalah Ali bin Abi Thalib yang meninggal pada tahun 40 Hijriah. Sedangkan Abu Bakar hanya hidup 2 tahun setelah meninggalnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Berkata Imam An-Nawawy berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shidiq, “Sebab sedikitnya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar sedangkan beliau adalah sahabat yang paling lama dan paling panjang menemani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah karena beliau meninggal terlebih dahulu sebelum hadits mulai tersebar dan sebelum para tabi’in mulai fokus dalam mencari dan menghafalkan hadits.” (Tahdzibul Asma’ Wal Lughat 2/182)
Sedangkan sahabat yang banyak meriwayatkan hadits adalah mereka yang paling akhir meninggal dunia.
- Mereka adalah shabat yang lebih fokus dalam menjalankan kepemimpinan khilafah daripada membentuk halaqah untuk mengajarkan hadits. Berbeda dengan para sahabat yang hanya fokus dalam mengejar dan menghafalkan hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam seperti Abu Hurairah yang keadaannya diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu anha,
أَلاَ يُعْجِبُكَ أَبُو فُلاَنٍ، جَاءَ فَجَلَسَ إِلَى جَانِبِ حُجْرَتِي، يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يُسْمِعُنِي ذَلِكَ وَكُنْتُ أُسَبِّحُ، فَقَامَ قَبْلَ أَنْ أَقْضِيَ سُبْحَتِي، وَلَوْ أَدْرَكْتُهُ لَرَدَدْتُ عَلَيْهِ، إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَسْرُدُ الحَدِيثَ كَسَرْدِكُمْ
“Tidakkah kamu heran dengan Abu Fulan, yang dia datang lalu duduk di samping kamarku menyampaikan suatu hadits yang katanya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia bermaksud memperdengarkannya kepadaku yang saat itu aku sedang bertasbih (berdzikir), lalu dia pergi sebelum aku menyelesaikan dzikirku. Seandainya aku sempat menemuinya tentu aku akan menolaknya (tidak membenarkannya) karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menyampaikan hadits secara berturut-turut sebagaimana yang kalian sampaikan (maksudnya menyampaikan hadis sekian banyak dalam satu waktu).” (Hadits riwayat Bukhari 3568 dan Muslim 2493. Dalam riwayat Muslim dikatakan, “Tidakkah kamu heran dengan Abu Hurairah”
Kita menemukan bahwa para khalifah rhadiyallah anhum memiliki sedikit riwayat karena mereka sibuk dengan beban kekhalifahan dan kurang meluangkan waktu untuk menyebarkan hadits. Di sisi lain, banyak riwayat dari mereka yang terkait dengan fatwa dan peradilan karena sifat pekerjaan mereka dalam pemerintahan.
Wallahu A’lam Bish Shawab
Diterjemahkan dan diringkas dari:
https://islamqa.info/ar/answers/398868 /سبب-قلة-مرويات-الخلفاء-الراشدين