Pada tanggal 27 Rajab, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam melakukan perjalanan yang sangat fenomenal yang diingat oleh setiap orang yang beriman. Pada hari itu, Rasulullah melaksanakan perjalanan satu malam yang ditemani oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram, Mekah menuju ke Masjidil Aqsa, Yerusalem lalu naik ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh. Pada momen tersebut, Rasulullah melihat begitu banyak hal yang menakjubkan. Salah satunya adalah beliau melihat orang-orang yang diadzab di dalam neraka. Namun yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaiamana Rasulullah bisa melihat orang-orang yang diadzab di dalam neraka sedangkan seluruh ruh orang yang telah meninggal sedang menunggu Hari Kebangkitan dan Hari Pembalasan?
Sungguh telah ditetapkan di dalam sunnah bahwa Nabi Muhammad melihat sebagian orang yang di adzab pada malam Mi’raj. Bahkan Nabi sempat melihat orang yang diadzab di dalam neraka. Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah bahwa beliau bersabda,
لَمَّا عَرَجَ بِي رَبِّي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ، يَخْمِشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ. فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ، وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ.
“Ketika aku dinaikkan ke langit (dimi’rajkan), aku melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Aku lalu bertanya, “Wahai Jibril, siapa mereka itu?” Jibril menjawab, “Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka.” (Hadits Riwayat Ahmad no. 13340 dan Abu Daud no. 4878)
Diriwayatkan juga dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Muhammad bersabda,
مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ. قَالَ: قُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالُوا: خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا مِمَّنْ كَانُوا يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ، أَفَلَا يَعْقِلُونَ
“Saat Isra’ aku melewati kaum yang menggunting bibir mereka dengan gunting api. Lalu Aku bertanya(kepada Malaikat Jibril), “Wahai Jibril, siapa mereka?” Lantas Jibril menjawab, “Mereka adalah para penceramah dari kalangan penduduk dunia. Mereka memerintahkan kepada umat manusia untuk berbuat kebaikan, tetapi mereka melupakan diri mereka sendiri. Padahal mereka membaca Alquran. Apakah mereka tidak memikirkannya?” (Hadits Riwayat Ahmad no. 12211)
Dalil diatas tidak menetapkan bahwa Rasulullah melihat mereka yang diadzab berada di neraka, sehingga masih bisa terdapat kemungkinan bahwa mereka diadzab di alam barzah. Namun dalam hadits yang lain, disebutkan bahwa Rasulullah melihat mereka diadzab di neraka sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah Ibnu Abbas
قَالَ: فَمَضَى فَلَقِيَهُ شَيْخٌ جَلِيلٌ مَهِيبٌ فَرَحَّبَ بِهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يُسَلِّمُ عَلَيْهِ، قَالَ: مَنْ هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا أَبُوكَ إِبْرَاهِيمُ، قَالَ: فَنَظَرَ فِي النَّارِ فَإِذَا قَوْمٌ يَأْكُلُونَ الْجِيَفَ، قَالَ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ، وَرَأَى رَجُلًا أَحْمَرَ أَزْرَقَ جَعْدًا شَعِثًا إِذَا رَأَيْتَهُ قَالَ: مَنْ هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ ” قَالَ: هَذَا عَاقِرُ النَّاقَةِ
Kemudian beliau pun berlalu, lalu ditemui oleh seorang syaikh yang berwibawa, orang itu pun menyambutnya dan mengucapkan salam kepadanya, dan semuanya mengucapkan salam kepadanya. Beliau pun bertanya; “Siapa ini wahai Jibril?” Jibril menjawab; “Ini bapakmu, Ibrahim.” Kemudian beliau melihat ke neraka ternyata di dalamnya terdapat orang yang tengah memakan bangkai, beliau pun bertanya: “Siapa mereka wahai Jibril?” Jibril menjawab; “Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia.” Lalu beliau melihat seorang laki-laki (berkulit) merah kebiruan dengan rambut gimbal, beliau pun bertanya: “Siapa ini wahai Jibril?” Jibril menjawab; “Ini adalah penggorok unta (pada masa Nabi Shalih).” (Hadits Riwayat Ahmad 2324)
Maka dari sini, dapat disimpulkan dua hal;
Pertama, Allah memperlihatkan kepada Rasullah apa yang akan terjadi di neraka dari orang-orang yang akan diazdab oleh-Nya. Dan ini hanya gambaran apa yang akan terjadi di dalam neraka dan surga. Hal ini juga sebagaimana yang terjadi ketika beliau sedang shalat gerhana matahari, beliau melihat orang yang diadzab di neraka sedangkan mereka sekarang ini belum memasukinya. Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata
“Telah terjadi gerhana matahari di zaman Nabi Muhammad, yaitu pada saat kematian Ibrahim bin Muhammad. Sehingga ketika itu manusia berkata, ‘Gerhana ini terjadi karena kematian Ibrahim. Nabi Muhammad ketika itu berdiri dan melaksankan shalat gerhana. Dalam khutbahnya, Rasulullah bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ تُوعَدُونَهُ إِلَّا قَدْ رَأَيْتُهُ فِي صَلَاتِي هَذِهِ، لَقَدْ جِيءَ بِالنَّارِ، وَذَلِكُمْ حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ، مَخَافَةَ أَنْ يُصِيبَنِي مِنْ لَفْحِهَا، وَحَتَّى رَأَيْتُ فِيهَا صَاحِبَ الْمِحْجَنِ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ، كَانَ يَسْرِقُ الْحَاجَّ بِمِحْجَنِهِ، فَإِنْ فُطِنَ لَهُ قَالَ: إِنَّمَا تَعَلَّقَ بِمِحْجَنِي، وَإِنْ غُفِلَ عَنْهُ ذَهَبَ بِهِ، وَحَتَّى رَأَيْتُ فِيهَا صَاحِبَةَ الْهِرَّةِ الَّتِي رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا، وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، ثُمَّ جِيءَ بِالْجَنَّةِ، وَذَلِكُمْ حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَقَدَّمْتُ حَتَّى قُمْتُ فِي مَقَامِي، وَلَقَدْ مَدَدْتُ يَدِي وَأَنَا أُرِيدُ أَنْ أَتَنَاوَلَ مِنْ ثَمَرِهَا لِتَنْظُرُوا إِلَيْهِ، ثُمَّ بَدَا لِي أَنْ لَا أَفْعَلَ، فَمَا مِنْ شَيْءٍ تُوعَدُونَهُ إِلَّا قَدْ رَأَيْتُهُ فِي صَلَاتِي هَذِهِ.
Segala yang dijanjikan Allah telah diperlihatkan kepadaku dalam shalatku yang sebentar ini. Diperlihatkannya kepadaku neraka; yaitu ketika kalian melihat aku mundur, karena aku takut terkena jilatannya. Sehingga tampak olehku seorang pemilik tongkat (yang ujungnya bengkok) sedang menyeret ususnya di neraka, karena ia (dahulu) pernah mencuri harta jama’ah haji dengan tongkatya tersebut. Jika ada orang bertanya kepadanya, kenapa kamu mencuri? Ia menjawab, aku tak sengaja karena menyangkut pada tombakku. Tetapi jika orang lengah, dia mencuri lagi. Kulihat juga di dalam neraka ada seorang wanita pemilik kucing. Dia mengikat kucing itu namun tidak diberinya makan, dan tidak pula dilepaskannya agar kucing tersebut bisa mencari makannya sendiri seperti rumput-rumput kering, hingga akhirnya kucing itu mati kelaparan. Kemudian diperlihatkan pula kepadaku surga; yaitu ketika kalian melihatku maju, sehingga meski aku berdiri di tempatku ini aku ulurkan tanganku untuk memetik buah-buahannya, supaya kamu semua dapat melihatnya. Tapi ternyata aku tak dapat melakukannya. Tidak ada sesuatupun yang dijanjikan Allah, melainkan kulihat nyata di dalam shalatku ini.” (Hadits Riwayat Muslim no. 904)
Kedua, bahwa yang dilihat oleh Rasulullah adalah orang-orang yang diadzab di alam barzah (alam kubur). Kemudia Allah tampakkan kepada Rasulullah. Alam kubur adalah tempat pertama yang didatangi di alam akhirat. Allah berfirman,
وَحَاقَ بِاٰلِ فِرۡعَوۡنَ سُوۡٓءُ الۡعَذَابِۚ اَلنَّارُ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ اَدۡخِلُوۡۤا اٰلَ فِرۡعَوۡنَ اَشَدَّ الۡعَذَابِ.
“Sedangkan Fir‘aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk. Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!” (Ghafir: 45-46)
Oleh karena itu, apa yang dilihat oleh Nabi Muhammad ketika beliau melaksanakan Isra’ dan Mi’raj adalah adzab yang diberkan kepada ahlul kubur yang dahulu ketika mereka di dunia, mereka bermaksiat kepada-Nya. Atau bisa jadi apa yang dilihat oleh Rasulullah adalah gambaran apa yang akan terjadi kelak di hari Kiamat.
Wallahu A’lam bish-shawab
Diterjemahkan dan diringkas dari
https://islamqa.info/ar/answers/363285/كيف-راى-النبي-صلى-الله-عليه-وسلم-اقواما-يعذبون-فى-النار-ليلة-الاسراء-والمعراج