Dari ‘Aun bin Abi Juhaifah, ia berkata, “Aku melihat ayahku membeli seorang tukang bekam. Ia menyuruhnya mengambil alat-alat bekamnya lalu mematahkannya. Aku bertanya kepadanya perihal perbuatannya itu. Ia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah saw. melarang hasil jual beli darah, hasil jual beli anjing, upah wanita pezina dan beliau melaknat tukang tato, orang yang ditato, pemakan riba dan yang memberi riba. Beliau juga melaknat tukang lukis (gambar)’.”
Dari ‘Alqamah dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. melaknat pemakan riba dan yang memberi riba.”
Aku bertanya kepada beliau, “Penulis dan dua saksinya?” Ibnu Mas’ud r.a. menjawab, “Sesungguhnya kami menyampaikan apa yang kami dengar,” (HR Muslim (1597).
Dalam riwayat lain dari jalur ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Mas’ud dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah saw. melaknat pemakan riba, pemberi riba, dua saksi dan penulisnya, (Shahih lighairihi, HR Abu Dawud [3333], at-Tirmidzi [1206], Ibnu Majah [2277], Ahmad [I/393 dan 394], al-Baihaqi [V/275], Ibnu Hibban [2025], ath-Thayalisi [343]).
Dalam riwayat lain dari jalur al-Harits dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya jika ia mengetahuinya, tukang tato dan yang ditato untuk kecantikan, orang yang manahan shadaqah (zakat) dan Arab badui yang murtad setelah hijrah, terlaknat melalui lisan Muhammad saw pada hari Kiamat,” (Shahih, HR an-Nasa’i [4721]).
Dari Jabir bin ‘Abdillah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya dan dua saksinya. Ia berkata, ‘Mereka seluruhnya sama’,” (HR Muslim [1598]).
Kandungan Bab:
- Penerima riba, penulis dan dua saksinya mendapat dosa yang sama jika mereka mengetahuinya dan mereka berhak mendapat laknat.
- Haram hukumnya penulisan riba jika mengetahuinya demikian pula persaksiannya. Di antara dalil yang dipakai oleh ahli ilmu dalam masalah ini adalah firman Allah SWT, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan shadaqah