Diriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari ayahnya, bahwa Abu Jubair al-Kindi datang menemui Rasulullah saw., beliau memerintahkannya supaya mengambil air wudhu. Beliau berkata, “Berwudhulah hai Abu Jubair!” Lalu Abu Jubair memulai wudhu dengan berkumur-kumur. Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah engkau memulai dengan berkumur-kumur, karena orang-orang kafir (apabila bersuci) memulainya dengan berkumur-kumur.” Kemudian Rasulullah meminta air wudhu. Beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangan beliau hingga bersih, setelah itu beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali. Selanjutnya beliau membasuh muka tiga kali, lalu mencuci tangan kanan tiga kali sampai ke siku. Lalu beliau mencuci tangan kiri tiga kali sampai ke siku. Selanjutnya beliau mengusap kepala kemudian terakhir membasuh kedua kaki beliau, (Hasan, HR Ibnu Hibban [1089], al-Baihaqi [I/46-47], ad-Dulabi dalam al-Kuna wal Asmaa’ [I/23], ath-Thahawi dalam Syarah Ma’aanil Aatsaar [I/36-37]).
Kandungan Bab:
- Hadits di atas menunjukkan haram hukumnya memulai wudhu’ dengan berkumur-kumur sebelum mencuci tangannya.
- Kewajiban menyelisihi orang-orang kafir.
- Penjelasan sifat wudhu’ Rasulullah saw.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 1/294-295.