Iblis Menggoda Nabi Adam di Surga

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dikisahkan bahwa iblis diusir ke dalam surga karena menolak perintah Allah swt. untuk sujud kepada Nabi Adam a.s.. Pertanyaan saya, kalau iblis sudah keluar dari surga, dia ada di mana saat itu dan kenapa masih bisa masuk surga untuk menggoda Nabi Adam sedangkan waktu itu dia sudah terusir dari surga? Terimakasih

Akbar (Jakarta Barat)

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah wash shalah wassalam ala Rasulillah, amma ba’du..

Dari mana iblis menggoda Adam, sedangkan dia telah Allah usir dari jannah?

Al hamdulillah wash shalah wassalam ala rasulillah amma ba’du:

Masalah yang saudara sebutkan adalah masalah yang sifatnya ghaib. Kita diperintahkan untuk beriman dan berserah diri dan menerimanya secara mutlak. Dan masalah ini adalah bagian dari perkataan para ulama:

العلم به لاينفع والجهل به لا يضر

Mengetahuinya tidak memberikan manfaat dan tidak mengetahuinya tidak memberikan madhorot.

Tapi ala kulli hal, para ahli tafsir menyebutkan jawaban terhadap pertanyaan ini. Di antara jawaban mereka adalah:

1. Bahwasanya iblis menggoda Adam dari luar syurga. Karena bukan suatu yang tidak mungkin iblis menggoda adam dan hawa dari luar syurga.

2. Bahwasanya iblis masuk syurga hanya sekedar lewat bukan untuk menetap, karena Allah sudah mengusirnya dari syurga. Ini semua adalah rancangan Allah untuk menguji Adam dan Hawa. Yaitu, ketika Allah melarang keduanya untuk tidak mendekati pohon tertentu di syurga dan melarang keduanya untuk taat kepada setan. Sebagaimana firman-Nya:

Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (thaha : 117-118)

Sekali lagi dalam masalah ghaib yang tidak ada keterangan yang rinci dalam masalah tersebut, cukup kita beriman saja. Dan hal ini tidak ada hubungan taklif atau beban kita sebagai seorang mukallaf. Wallahu a’lam

Wallahu A’lam

Kirimkan pertanyaan Anda di sini

Arsip Konsultasi