Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwa Maqam Ibrahim tetap (tidak berubah), sedangkan tempat yang diatasnya diberi kaca itu adalah Maqam Ibrahim, tetapi lubang yang ada di dalamnya tidak menunjukkan bahwa itu adalah bekas kedua telapak kaki, karena yang dikenal dari aspek histories bahwa bekas kedua kaki beliau telah hilang sejak zaman yang silam, tetapi lobang itu dibuat hanya sebagai tanda saja dan tidak mungkin kita memastikan bahwa lobang itu adalah tempat berpijaknya kedua kaki Ibrahim Alaihis-Salam.
Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan masalah ini bahwa sebagian orang yang haji dan umrah berdiri di Maqam Ibrahim dan berdoa dengan doa yang tidak diriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, mungkin ada yang berdoa dengan suara keras sehingga menganggu orang-orang yang shalat dua rakaat Thawaf di belakang Maqam. Di Maqam itu tidak ada doa, tetapi disunnahkan untuk mengerjakan shalat dua rakaat di belakangnya, kemudian setelah salam langsung berdiri dan memberi kesempatan kepada orang lain yang ingin mengerjakan shalat sunnah thawaf dua rakaat.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj. Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 578