Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, “Aku mendatangi Nabi saw. untuk membayar hutang ayahku. Lalu aku mengetuk pintu beliau dan beliau bertanya, ‘Siapa?’ Aku menjawab, ‘Saya.’ Beliau bersabda, ‘Saya, saya.’ Seakan-akan beliau tidak suka mendengar jawaban tersebut,” (HR Bukhari [6250] dan Muslim [2155]).
Kandungan Bab:
- Makruh hukumnya seorang yang meminta izin menjawab, “saya,” jika ia ditanya, “Siapa?” sebab jawaban “Saya” masih samar belum mengandung kejelasan. Dan si empu rumah berhak untuk mengetahui siapa nama orang yang datang meminta izin.
- Salah satu petunjuk salaf jika meminta izin mereka menyebutkan namanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, Umar pernah meminta izin masuk kepada Rasulullah saw., ia berkata, “Assalaamu’alaikum, assalamu’alaikum, apakah Umar boleh masuk?” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [1085]).
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/378-379.