Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. bersabda, “Nama yang paling hina di hadapan Allah ialah seorang yang menamakan dirinya raja diraja,” (HR Bukhari [6205] dan Muslim [2143]).
Sufyan bin Uyainah berkata, “Nama yang sama dengan malikul amlak (raja diraja) adalah syahin syah.”
Kandungan Bab:
- Barangsiapa menamakan dirinya atau menamakan orang lain dengan nama ini berarti ia adalah orang yang paling rendah dan hina di sisi Allah.
- Haram hukumnya memberi nama dengan salah satu dari nama-nama Allah yang baik atau yagng sebanding dengan salah satu sifat-sifat Allah yang Tinggi.
Dalam riwayat Muslim tercantum, “Orang yang paling dimurkai Allah dan paling keji di sisi Allah di hari kiamat kelak ialah orang yang bernama maalikul amlak. Tidak ada raja melainkan Allah semata.”
- Haram hukumnya mensifatkan makhluk dengan sifat yang agung dan gelar yang mengandung kesombongan yang tidak pantas diberikan kecuali hanya kepada Allah semata. Sebagaimana ucapan mereka kepada penguasa jalaalus sulthan (paduka yang mulia), shahibus samuu (yang mulia) dan gelar raja lainnya.
- Termasuk dalam bab ini gelar qaahil qadhaat (hakim di atas para hakim). Kata yang benar adalah aqdhal qudhaat. Allahu a’lam.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/273-275.