Al Waasii’ (Yang Maha Luas)

Asmaul Husna

Disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak 9 kali

…. وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٣٢)

“…. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.” (An-Nuur: 32)

Al Waasii’ berarti maha luas rahmat, karunia dan ilmuNya terhadap seluruh ciptaan-Nya, maha luas untuk segala permintaan dan maha luas kekayaannya untuk seluruh kebutuhan hamba-hamba-Nya. Nama Al Waasii’ digandengakan dengan nama Al-‘Aliim (maha mengetahui) dalam tujuh ayat, sebagai penjelasan akan luasnya pemberiaan Allah, serta luasnya ilmu Allah untuk mengetahui orang-orang yang layak mendapatkan pemberiaan.

Berdoa Dengan Nama Al Waasii’

Doa Ibadah

  • Seperti apapun sempitnya dunia untukmu, namun Yang Mahaluas ‘Azza wa Jalla akan melapangkanmu dengan luasnya pemberian, karunia, rahmat dan ampunan.
  • Luasnya ampunan mencakup semua orang yang bertaubat dan kembali kepada Allah (inabah) sebesar apapun kesalahan dan dosanya.

… إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ …. (٣٢)

“… Sesungguhnya Rabbmu Maha Luas ampunanNya…” (An-Najm: 32).

  • Kasih sayangNya amat luas bagi seluruh ciptaan-Nya.

… فَقُلْ رَبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ …. (١٤٧)

“…Rabb kalian mempunyai rahmat yang luas…” (Al-An’am: 147).

  • Allah Mahaluas bagi hamba-hamba-Nya dalam menjalankan agama, maka Allah mengangkat kesulitan dan meringankan apa yang memberatkan, seperti kesulitan dan keberatan yang dialami orang-orang yagn sakit, orang-orang musafir, orang-orang tua dan orang-orang yang berada dalam udzur yang syar’i, maka Allah tidak membebani mereka sebatas kemampuan mereka.

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… “ (Al Baqarah: 286)

  • Allah juga Mahaluas terhadap hamba-hamba-Nya dalam kehidupan mereka, maka Allah tidak menempatkan mereka di dalam bumi yang sempit

… وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ……. (١٠)

“… dan bumi Allah itu adalah luas….” (Az Zumar: 10).

  • Allah juga mahaluas bagi hamba-hambaNya dalam tanggung jawab nafkah, maka barangsiapa yang memiliki kelapangan rizki, hendaknya ia meluaskan kebutuhan diri dan keluarganya.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ……

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya….” (Ath Thalaq: 7)

  • Pemberian yang paling luas dari Allah untuk hamba-hamba-Nya adalah kesabaran sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda

ومن يتصبر يصبره الله و ما أعطى أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر

Dan barang siapa yang berjuang untuk sabar, niscaya Allah akan membuatnya sabar dan tidaklah seseorang diberi sebuah pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari pada kesabaran.” (HR Bukhari dan Muslim).

Maka sabar merupakan pemberian paling baik dan paling luas bagi seorang hamba karena sejumlah alasan, seperti yang dipaparkan oleh para ulama dalam menafsirkan hadits tersebut dalam hal ini adalah Ibnu  Hajar dan Ibnul Jauzi:

    • Karena balasan kesabaran tidak ada batasnya
    • Karena seorang yang sabar berhasil menguasai diri dan hawa nafsunya, sehingga ia terkendali dari hal-hal yang dapat membahayakan.
    • Karena kedudukan orang yang sabar adalah kedudukan yang paling tinggi
    • Karena sabar mencakup semua akhlak dan keadaan

Oleh sebab itulah sabar disebutkan mendahului shalat dalam firman-Nya

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ (٤٥)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu…” (Al Baqarah: 45)

Doa Permohonan

  • Di antara do’a para malaikat pemikul ‘arys adalah

… رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (٧)

“… Ya Rabb Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” (QS. Ghafir: 7).

  • Keluasan dibutuhkan oleh setiap orang dalam setiap keadaan termasuk memiliki tempat tinggal yang luas

اللهم اغفرلي ذنبي ووسع لي في داري وبارك لي فيما رزقتني

“Ya Allah, ampunkanlah untukku dosaku, luaskanlah tempat tinggalku dan berkahilah apa yang telah Engkau rizkikan kepadaku.” (HR Ahmad, dihasankan oleh Al Bani).

  • Keluasan juga dibutuhkan oleh mayit seperti halnya orang hidup maka di antaranya doa Nabi shallallahu ‘alahi wa salam bagi jenazah adalah

اللهم اغفرله وارحمه و عافه واعف عنه و أكرم نزله ووسع مدخله …

Ya Allah, ampunilah ia, sayangilah ia, maafkan dan lindungilah ia, muliakan tempatnya dan lapangkanlah tempat masuknya…” (HR Muslim: 2276).

  • Tidak disebutkan nama Al-Waasii’ dalam do’a yang ma’tsur dalam Al-Qur’an dan As Sunah, namun ia merupakan nama yang digunakan untuk menyanjung dan mengagungkan Allah.

Sumber: Muallifah, The Miracle of Asmaul Husna, Jakarta, Griya Ilmu.