Disebutkan sekali dalam Al Quran
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Katakanlah, “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” (QS. Al Ikhlas: 1).
Ash Shomad berarti yang digantungkan kepada-Nya segala harapan dan yang bergantung kepada-Nya seluruh makhluk, di mana semuanya bertumpu kepada-Nya dalam setiap keadaan.
Ash Shomad juga berarti yang tertutup dan tidak berongga.
Dikatakan dalam bahasa Arab “Shamada ilahi” yang berarti menuju kepadanya.
Ash-Shamad digandengkan dengan Al-Ahad satu kali dalam Al Qur’an yaitu dalam surah Al Ikhlas, keduanya tidak ditemukan dalam surah lain, dikarenakan kedua nama yang agung inilah yang menjadikan surah Al-Ikhlas sama dengan sepertiga Al-Qur’an. Pendapat lain menyebutkan, karena di dalamnya terdapat pengenalan Dzat Yang Mahasuci.
Al Ahad dan Ash Shomad disebutkan dalam hadits shahih tentang berdoa dengan ismul a’dham (nama agung) di mana berdoa dengan keduanya berarti bertawassul dengan tauhid. Maka di samping disunahkan, juga besar harapan dikabulkan bagi seorang hamba yang menyebutkan keduanya sebelum menyebutkan permintaannya kepada Allah, karena ismul a’dham termasuk sebab dikabulkannya permohonan-permohonan.
Berdoa dengan Nama Ash-Shomad
Doa Ibadah
Hendaknya seorang hamba tidak bersandar kecuali kepada Allah Ash-Shamad, tidak berlindung kecuali kepada-Nya dan tidak meminta kecuali kepada-Nya.
Ketidakfahaman terhadap makna Ash Shomad dan nama-nama lain yang mengandung makna tauhid kepada Allah terkadang menjadi penyebab terjebaknya kita dalam keraguaan sebagaimana Nabi saw bersabda
لا يزالون الناس يتسألون حتى يقال هذا خلق الله الخلق فمن خلق الله فمن وجد من ذلك شيئا فليقل أمنت بالله
“Manusia selalu bertanya-tanya sehingga dikatakan kepadanya ini adalah ciptaan Allah, maka siapa yang menciptakan Allah? Maka barangsiapa yang merasakan hal itu, hendaklah ia berkata, “Amantu billah (Aku beriman kepada Allah).” (HR Muslim).
Dalam riwayat yang lain disebutkan
وإذا قالو ذلك فقولو: الله أحد الله الصمد لم يلد و لم يولد ولم يكن له كفوا احد ثم ليتفل عن يساره ثلاثا و ليستعذ بالله من الشيطان
“Maka apabila mereka mengatakan demikian, ucapkanlah Allahu Ahad Allahush Shomad lam yalid walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahad(Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Ilah yang bergantung kepadaNya segala urusan, Dia tidak beranak dan diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara denganNya). Kemudian meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunganlah dari syaithan.” (HR Abu Dawud: 4724).
Doa Permohonan
Nama Allah yang agung (ismul a’dham) telah diriwayatkan dari seorang laki-laki yang terdengar oleh nabi, ia berdoa
اللهم إن أسألك أني أشهد أنك أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد فقال: لقد سألت الله بلإسم الذي إذا سئل به أعطى و إذا دعي به أجاب
“Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu, bahwa aku bersaksi bahwa Engkau, Engkaulah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Engkau Al Ahad, Ash Shamad, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak seorangpun yang setara dengan-Nya.” Lalu Nabi shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Engkau telah berdoa kepada Allah dengan nama yang jika seorang meminta kepada Allah dengan nama tersebut niscaya Dia akan memberikannya dan jika ia berdoa dengan nama tersebut niscaya Dia akan mengabulkan.” (HR Empat Imam, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).
Sumber: Muallifah, The Miracle of Asmaul Husna, Jakarta, Griya Ilmu.