Al-A’la (Yang Maha Tinggi)

Asmaul Husna

Disebutkan di dalam Al-Qur’an dua kali.

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأعْلَى

“Sucikanlah nama Rabbmu yang Maha Tinggi.” (Al-A’laa: 1)

إِلا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الأعْلَى

“Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Rabbnya yang Maha tinggi.” (Al-Lail: 20)

Al-A’laa berarti pemilik ketinggian mutlak, tanpa dibandingkan dengan segala yang ada. Artinya kemahatinggian Allah tidak bisa dibandingkan dengan apapun, maka tidak dikatakan, “Allah lebih tinggi dari….”

Segala sesuatu berada di bawah kekuatan, kekuasaan dan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia bersemayam di atas ‘arsy, menguasai segala kekuasaan, memiliki segala sifat keagungan, kemuliaan dan kesempurnaan dari segala kesempurnaan.

Berdoa dengan nama Al-A’laa

Doa Ibadah

1.Ketinggian semua makhluk berasal dari ketinggian Allah, ketinggian dunia dan akhirat sesuai dengan kadar iman dan amal.

كَلا إِنَّ كِتَابَ الأبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ

“Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin.(Al Muthaffifin: 18).

Maka hendaklah seseorang bersungguh-sungguh agar kelak berada di ‘illiyyin, yaitu sebuah tingkatan surga bagi kalangan muqarrabin, lebih tinggi dari tingkatan surga kalangan ashabul yamin. Maka kalangan ‘illiyyin adalah orang-orang yang dekat dengan Ar Rahman, merekalah yang akan dianugerahi mimbar cahaya di sebelah kanan Allah.

2. Di dunia, Allah memberikan ketinggian dengan memberikan kekuatan dan menjauhkannya dari kelemahan dengan memberikan kebahagiaan dan menjauhkannya dari kegelisahan.

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)

Kekuatan dan kebahagiaan tersebut adalah buah dari ketinggian yang telah mengantarkan seseorang ke dalam kebersamaan Allah.

فَلا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ

“Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. (Muhammad: 35)

3. Ketinggian akan diperoleh seorang mukmin dengan imannya, bukan dengan keinginannya. Jka tidak demikian, niscaya orang-orang tercela seperti Fir’aun’dan iblis akan memilikinya.

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلأ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan berkata Fir’aun, ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”. (Al Qashash: 38).

4.Nabi mengajarkan hal-hal yang meninggikan derajat umat di sisi Allah

-iman

وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى

“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, Maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia).” (Thahaa: 75).

-Ilmu

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majlis,’ Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan, ,Berdirilah kamu,’ Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadalah: 11)

5.Tawadhu’

ما تواضع أحد إلا رفعه الله

“Dan tidaklah seseorang tawadhu’ karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR Muslim)

Doa Permohonan

1. Allah Ta’ala memerintahakan hamba-hambaNya bertasbih kepadaNya dengan nama Al-A’laa

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأعْلَى

“Sucikanlah nama Rabbmu yang Maha Tingi.” (Al-A’laa: 1)

2. Di antara sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dalam sujud adalah bacaan adalah

سبحان ربي الأعلى

“Maha Suci  Rabbku yang Maha Tinggi.”

Alasan dibalik redaksi tersebut bahwa sujud merupakan puncak ketundukan  dan kerendahan dari seorang hamba melalui anggota tubuhnya  yang paling mulia, ketika ia meletakkannya pada tanah (lantai), maka sesuai adanya jika dalam kondisi puncak kerendahan ia mensifati Allah dengan Maha  Tinggi, karena seorang hamba tidaklah memiliki apapun atas dirinya tidaklah ia memiliki keagungan, sebab ia diciptakan dari ketiadaan.

Sumber: Muallifah, The Miracle of Asmaul  Husna, Jakarta, Griya Ilmu,  2018 hal. 69-72)