Dari Safinah Abu ‘Abdurrahman, ia berkata, “Seorang laki-laki mengundang ‘Ali bin Abi Thalib dan membuatkan makanan untuknya. Maka Fathimah berkata, ‘Alangkah baik bila kita mengundang Rasulullah agar beliau bisa makan bersama kita.’ Mereka pun mengundang Rasulullah. Beliau pun datang dan tiba di depan rumah sambil memegang dua tiang pintu. Beliau melihat qiram terpasang di sudut ruangan, maka beliau pun kembali. Fathimah berkata kepada ‘Ali, ‘Susullah beliau dan coba selidiki mengapa beliau kembali.’ Maka aku pun menyusul beliau dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan engkau kembali?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya tidak pantas bagiku atau bagi seorang Nabi memasuki rumah yang berhias’,” (Shahih, HR Abu Dawud [3755], Ibnu Majah [3360], Ahmad [V/220-221 dan 222], ath-Thabrani dalam al-Kabiir [6446], al-Hakim [II/186], al-Baihaqi [VII/267] dan Ibnu Hibban [6354]).
Kandungan Bab:
- Para Nabi tidak akan masuk ke dalam rumah yang berhias.
- Menghiasi rumah akan terjadi di tengah ummat ini sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah saw. dan itu termasuk tanda-tanda Kiamat kecil.
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak akan datang hari Kiamat hingga orang-orang membangun rumah yang dilukisi dengan gambar-gambar mirip unta’,” (Shahih lighairihi, HR Bukhari dalam al-Adabul Mufrad [459], at-Tirmidzi [2476]).
Oleh karena itu, perbuatan tersebut bertentangan dengan syari’at karena termasuk perbuatan mubadzir dan sia-sia yang akan membuat manusia condong kepada dunia dan tergoda dengan keindahannya, wallaahu a’lam.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 2/555-556.