Pertanyaan:
Apakah ada doa khusus yang disunnahkan untuk dibaca ketika turunnya hujan dan ketika melihat kilat atau halilintar? Kemudian, apakah ada hadits yang menyebutkan bahwa waktu turunnya hujan adalah waktu doa yang musjatab?
Jawaban:
Alhamdulillah,
Yang pertama,
Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallahu ‘anhaa bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau melihat hujan beliau berkata,
“Allohumma shoyyiban naafi’an (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).” (Riwayat al-Bukhari: 1032)
Dan dalam lafadz Abu Dawud (5099) bahwasanya beliau berkata, “Allohumma shoyyiban haniian, (Yaa Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang mensejahterakan).” (Riwayat ini dishahihkan oleh al-Albani)
Di antara yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika hujan adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas Radliyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata, “Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami berkata. ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?’ kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.’” (Riwayat Muslim, 898)
Ketika hujan lebat, Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam berdoa,
“Allohumma haawalaina wa laa ‘alainaa. Allohumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh-zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manabitisy-syajari (Yaa Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Yaa Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan).” (Riwayat al-Bukhari, 1014)
Adapun doa ketika mendengar petir telah ditetapakan pada riwayat dari Abdullah bin Zubair Radliyallahu ‘anhu, “Bahwasanya beliau ketika mendengar petir, beliau berhenti berbicara dan berkata, ‘Subhanalladzi yusabbihur-ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih, (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).’ Kemudian beliau berkata, “Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri.” (Riwayat al-Bukhari, Adabul Mufrad, 723. Riwayat Malik dalam al-Muwaththa’, 3641. Imam Nawawi menshahihkan sanad riwayat ini dalam al-Adzkar, 235)
Dan kami tidak menemukan riwayat yang marfu’ kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkara ini.
Begitu juga tidak ditetapkan doa atau dzikir khusus dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat petir sejauh yang kami tahu. Wallahu a’lam.
Yang kedua,
Ketika hujan turun adalah waktu yang utama, rahmat Allah yang Allah turunkan kepada hamba-hamba-Nya, dan peluang untuk diijabahnya doa. Sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’d yang diriwayatkan secara marfu’, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dua do’a yang tidak akan ditolak, do’a ketika adzan, dan do’a ketika turunnya hujan.” (Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak, 2534. At-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir, 5756. Dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’, 3078)
Wallahu a’lam.
Sumber: http://islamqa.info/ar/195085