Anjuran Agar Tidak Menjadi Pegawai Pengumpul Zakat/Infak Bagi Pemerintah

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. bahwasanya Rasulullah saw. mengutus Sa’ad bin ‘Ubadah r.a. sebagai amil zakat. Rasulullah berkata kepadanya, “Hai Sa’ad, hati-hatilah! Jangan sampai engkau datang pada hari Kiamat dengan membawa unta yang mengeluarkan suara!”

Sa’ad berkata, “Aku tidak mau seperti itu!” Maka Rasul pun mencopotnya dari tugas tersebut. (Shahih, HR Ibnu Hibban [3270], al-Bazzar [898]).

Kandungan Bab:

  1. Anjuran agar tidak menjadi amil zakat karena dapat menyeretnya kepada perbuatan ghulul. Terlebih lagi bila penguasanya zhalim. 
  2. Bagi yang sudah terlanjur bertugas sebagai amil zakat hendaklah bertakwa kepada Allah, janganlah menerima hadiah, jangan berlaku ghulul, jangan curang dan hendaklah menghindari (tidak mengambil) harta kesayangan orang-orang kaya yang membayar zakat hartanya.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 1/601-602.