98. An-Nashiir (Penolong)
An-Nashiir, Dia yang diandalkan dengan tidak membiarkan wali-Nya dan tidak menjadikannya terhina. Allah Maha Penolong dan pertolongan-Nya tidak seperti pertolongan makhluk.
Allah ta’alaa berfirman,
“… Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11)
Dia telah menamakan diri-Nya dengan nama an-Nashiir,
“Dan cukupah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (Al-Furqaan: 31)
“Dan Allah lebih mengetahui (daripada kamu) tentang musuh-musuhmy. Dan cukuplah Allah menjadi pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).” (An-Nisaa: 45)
“… Dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Hajj: 78)
“… Maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Anfaal: 40)
Allah adalah Penolong dan Yang membantu hamba-Nya yang beriman, sebagaimana firman-Nya,
“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu. Karena itu, hendaknya kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (Ali ‘Imran: 160)
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad: 7)
“Sesungguhnya Kami menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (Hari Kiamat).” (Al-Mu’min: 51)
“Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Ar-Ruum: 4-5)
“… Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Al-Hajj: 40)
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (Ar-Ruum: 47)
“Barang siapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah dia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah dia melaluinya, kemudian hendaklah dia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.” (Al-Hajj: 15)
Pertolongan Allah kepada hamba-Nya sangat jelas dalam ayat-ayat ini dan ayat yang lainnya. Dia menolong orang yang menolong (agama)-Nya, membantu dan meluruskannya. Adapun yang dimaksud pertolongan hamba terhadap Allah, yaitu menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dengan melaksanakan hak-hak Allah, memelihara janjinya dan memegang hukum-hukum-Nya, serta menjauhi yang diharamkan Allah kepadanya. Inilah yang dimaksud pertolongan hamba kepada Rabb-nya, seperti firman Allah ta’alaa,
“… Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu…” (Muhammad:7)
“… Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah…” (Ash-Shaff: 14)
Allah menjanjikan kepada orang yang menolong agama-Nya dengan memberikan pertolongan dan kekuatan. Siapa yang menolong agama Allah dengan menjalankan agama-Nya, mengajak kepada-Nya, berjihad melawan musuh-musuh-Nya, dengan niat ikhlas kepada Allah, niscaya Allah menolong, membantu, dan memberinya kekuatan. Allah berjanji kepadanya, Dia Yang Maha pemurah dan Dia paling benar perkataan dan paling bagus ucapan-Nya. Dia telah berjanji bahwa yang menolongnya dengan perkataan dan perbuatan, niscaya Pelindungnya akan menolongnya dan memudahkan baginya jalan-jalan kemenangan berupa ketetapan dan yang lainnya. Allah menjelaskan tanda orang yang menolong-Nya, maka siapa yang mengaku menolong Allah dan tidak bersifat dengan sifat ini, dia adalah pembohong.
Sumber: DR. Sa’id Ali bin Wahf al-Qahthani. Syarah Asma’ul Husna”. Terj. Abu Fatimah Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i. 2005.