97. Al-Maula (Tempat berlindung segala makhluk)
Nama Al-Maula diberikan kepada banyak orang, Dia adalah Rabb, malik (pemilik), sayyid (tuan), yang memberi nikmat, yang memerdekakan budak, yang menolong, yang dicintai, yang mengikuti, yang melindungi (al-jaar), anak paman (sepupu), teman setua, menantu, hamba, yang diberi nikmat, dan kebanyakannya disebutkan dalam hadits, maka maknanya sesuai dengan yang dimaksud dalam hadits tersebut. Setiap orang yang mengurus suatu perkara atau melaksanakannya, dia adalah maula-nya dan walinya.
Allah, Dia adalah al-Maula,
“… Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11)
Dia adalah al-Maula, ar-Rabb, al-Malik (Raja), dan as-Sayyid (tuan). Dia-lah yang diharapkan bantuan dan pertolongan karena Dia-lah pemilik segala sesuatu. Dia yang memberikan nama kepada diri-Nya dengan nama ini, Allah ta’alaa berfirman,
“… Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dia-lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Hajj: 78)
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Anfaal: 40)
“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dank arena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada memiliki pelindung.” (Muhammad: 11)
Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia-lah as-Sayyid dan Penolong dari musuh-musuh mereka. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Allah, Dia-lah yang melindungi dan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang beriman, memudahkan mereka mendapatkan segala manfaat agama dan dunia. (Dia sebaik-baik Penolong) yang menolong dan menolak dari mereka tipu daya orang-orang yang fasik dan cengkraman orang-orang jahat. Siapa yang menjadikan Allah sebagai Penolong maka tidak ada yang ditakutkannya. Siapa yang melakukan hal yang sebaliknya, niscaya tiada kemuliaan baginya dan tiada perlindungan baginya. Allah adalah Pelindung orang-orang beriman, yang mengatur mereka dengan sebaik-baik pengaturan. Maka sebaik-baik perlindungan adalah orang yang meminta perlindungan kepada-Nya karena ia akan mendapatkan apa yang dicarinya. Dia sebaik-baik Penolong bagi orang yang minta pertolongan. Dia pun akan menjaganya dari segala hal yang dibenci. Allah ta’alaa berfirman,
“Tetapi (ikutilah Allah), Allah-lah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong.” (Ali ‘Imran: 150)
Sebagian dari doa orang-orang beriman kepada Rabb mereka yang menceritakan Allah dalam al-Qur’an,
“… Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” (Al-Baqarah: 286)
Engkau adalah Penolong dan Pelindung kami, kepada-Mu kami bertawakkal, Engkau yang diminta pertolongan, dan kepada-Mu kami bergantung. Tiada daya dan upaya bagi kami, kecuali dengan-Mu.
Allah ta’alaa berfirman,
“… Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka seungguhnya Allah adalah Pelindungnya, dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang Mukmin yang baik.” (At-Tahrim: 4)
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Tahrim: 2)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi petunjuk kepada para sahabat ketika Abu Sufyan (sebelum masuk islam) berkata kepada mereka, “Kami memiliki tuhan ‘uzza dan tidak ada ‘uzz bagi kalian.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Katakanlah Allah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian.”
Sumber: DR. Sa’id Ali bin Wahf al-Qahthani. Syarah Asma’ul Husna”. Terj. Abu Fatimah Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i. 2005.