Allah ta’alaa berfirman,
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka.” (Muhammad: 15).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hakim bin Mu’awiyah bin Abi Bahz, dari ayahnya, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di surga ada laut susu, laut air, laut madu, dan laut khamr. Kemudian, dari laut-laut itulah berpencaran sungai-sungai ini sesudahnya.” Hadits ini diriwayatkan pula oleh At-Tirmdzi dan dia berkata, hadits ini hasan shahih.
Dalam Shahihain terdapat riwayat dari Anas Radliyallahu ‘anhu dalam hadits tentang Mi’raj, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku datang ke sebuah sungai, yang kedua tepinya berupa kubah-kubah mutiara berongga. Maka aku bertanya, ‘Apa ini, ya Jibril?’ Dia menjawab, ‘Inilah al-Kautsar yang diberikan Allah kepadamu.”
Dalam riwayat lain,
“Maka aku celupkan tanganku ke tempat mengalirnya air, ternyata berupa kesturi yang semerbak baunya.”
Diriwayatkan secara marfu’ oleh Ismail bin ‘Ilyah dari Ibnu Umar Radliyallahu ‘anhu,
“Al-Kautsar adalah sungai di surga, kedua tepinya emas, tempat mengalirnya mutiara dan yaqut, tanahnya lebih harum dari minyak kesturi, dan airnya lebih putih dari salju.”
Dalam riwayat lain, “(Airnya) lebih putih dari susu, lebih manus dari madu, dan lebih lunak dari keju.”
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallahu ‘anhu, dia berkata mengenai al-Kautsar,
“Al-Kautsar adalah kebaikan yang diberikan Allah kepada Nabi.”
Ibnu Bisyr mengaku, Aku pernah berkata kepada Sa’id bin Jabir, “Sesungguhnya orang-orang beranggapan bahwa al-Kautsar itu sebuah sungai di surga.”
Maka berkatalah Sa’id, “Sungai yang ada di surga adalah termasuk kebaikan yang diberikan Allah kepada Nabi.”
Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Aisyah Radliyallahu ‘anhaa, bahwa perawi hadits ini berkata, Aku pernah menanyakan kepadanya tentang firman Allah ta’alaa surat al-Kautsar ayat ke satu. Maka Aisyah menjawab, “Al-Kautsar adalah sungai yang diberikan kepada Nabimu Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kedua tepinya adalah mutiara berongga. Wadah-wadah penciduknya sebanyak bilangan bintang.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Para syuhada berada di sungai yang kemilau di depan pintu surga, di bawah kubah hijau. Rizki mereka datang dari surga pagi dan petang.”
Dan dalam hadits Isra’, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang Sidratul Muntaha,
“Ternyata Sidratul Muntaha itu dari pangkalnya keluar dua batang sungai yang tidak nampak nyata, dan dua batang sungai yang nampak nyata. Adapun dua batang sungai yang tidak tampak keduanya ada di surga. Sedang dua sungai yang Nampak nyata adalah Nil dan Eufrat.”
Sumber: Ibnu Katsir. Huru-Hara Hari Kiamat “An-Nihayah: Fitan wa Ahwaalu Akhiruz-Zamaan”. Terj. Anshari Umar Sitanggal, H. Imron Hasan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2002.