Setelah Hisab

Allah ta’alaa berfirman,

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam kelalaian dan tidak (pula) mereka beriman.” (Maryam: 39).

Dalam ayat lain, Allah ta’alaa berfirman,

Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan merugilah pada hari itu orang-orang yang melakukan kebatilan. Dan (pada hari itu) kamu melihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu, kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan. (Allah berfirman), ‘Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.’ Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka Tuhan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (Surga). Itulah keberuntungan yang nyata. Dan adapun orang-orang yang kafir, (kepada mereka dikatakan), ‘Maka, apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu, sehingga kamu menyombongkan diri dan menjadi kaum yang berbuat dosa?’ dan apabila dikatakan (kepadamu), ‘Sesungguhnya janji Allah itu adalah kamu menjawab, ‘Kami tidak tahu apakah Hari Kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja, dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).’ Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan, dan mereka diliputi oleh (adzab) yang mereka selalu memperolok-olokannya. Dan dikatakan (kepada mereka), ‘Pada hari ini Kami melupakan kalian, sebagaimana kalian dulu melupakan pertemuan (dengan)) harimu ini, dan tempat kembalimu adalah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong. Yang demikian itu, karena sesungguhnya kalian menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan, dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia.’ Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. Maka bagi Allah-lah segala puji, Pemilik langit dan Pemilik bumi, Pemilik semesta alam. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dia-lah Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.” (Al-Jatsiyah: 27-37).

Dan Allah berfirman,

Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhan-nya, dan diberikanlah buku (perhitungan amal masing-masing), dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi, dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan atas) apa yang telah dikerjakannya, dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai ke neraka itu, maka dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, ‘Apakah belum pernah datang kepada kalian Rasul-Rasul di antara kalian, yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Tuhan kalian, dan memperingatkan kepada kalian akan pertemuan dengan hari ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar( telah datang).’ Tetapi telah berlaku ketetapan adzab terhadap orang-orang kafir. Dikatakan (kepada mereka), ‘Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.’ Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. Dan orang-orang yang berakwa kepada Tuhan-nya dibawa ke Surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka, dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.’ Dan mereka mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami, dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja kami kehendaki.’ Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi balasan bai orang-orang yang beramal. Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy, bertasbih sambil memuji Tuhan-nya. Dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil, dan diucapkan, ‘Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.’” (Az-Zumar: 69-75).

Shirath

Setelah manusia melewati padang Mahsyar, sampailah mereka ke suatu kegelapan di bawah Shirath, kegelapan itu ada di jembatan Jahannam, sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat Aisyah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Dimanakah manusia pada saat bumi dan langit diganti dengan bumi dan langit yang lain?” Maka beliau menjawab,

Mereka ada dalam kegelapan di bawaha jembatan.”

Di tempat inilah orang munafik terpisah dari kaum mukminin. Mereka tertinggal. Orang mukmin berjalan mendahului mereka. Mereka terpisah oleh pagar yang menghalang, sehingga tidak bisa mengejar teman-teman mereka kaum mukminin.

Sebagaimana firman Allah ta’alaa,

Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, cahaya mereka, (dikatakan kepada mereka), ‘Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.’ Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Dikatakan (kepada mereka), ‘Kembalilah kamu ke belakang, dan carilah sendiri cahaya (untukmu).’ Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat, dan di sebelah luarnya ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?’ Mereka menjawab, ‘Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami), dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong, sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu, dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka. Dia-lah tempat berlindungmu. Dan dia adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (Al-Hadid: 12-15).

Diantarkannya orang-orang mukmin ke surga

Dalam sebuah hadits dinyatakan sebagai berikut,

Bahwa orang-orang yang bertakwa itu diantar dengan menaiki kendaraan-kendaraan dari surga.”

Dalam hadits lainnya pun dinyatakan,

Bahwa mereka diantar dengan kendaraan-kendaraan sejak mereka bangkit dari kubur.”

Tetapi, mengenai keshahihan kedua pernyataan tersebut, bahwasanya itu merupakan khabar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini patut untuk ditinjau kembali. Karena dalam hadits sebelumnya dinyatakan,

Bahwa semua manusia dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (sajalah) yang mengendarai unta. Sedang Bilal ada di depan beliau menyerukan azan. Dan ketika dia mengucapkan, ‘Asyahadu an laa Ilaaha Illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.’ Maka ucapan itu dibenarkan oleh umat terdahulu maupun umat terakhir.”

Jika berkendara sejak bangkit dari kubur itu merupakan keistimewaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka diantarnya umat mukmin yang lain dengan kendaraan, terjadinya setelah melintasi Shirath. Dan itu agaknya lebih mendekati kebenaran. Allahu a’lam.

Sumber: Ibnu Katsir. Huru-Hara Hari Kiamat “An-Nihayah: Fitan wa Ahwaalu Akhiruz-Zamaan”. Terj. Anshari Umar Sitanggal, H. Imron Hasan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2002.