Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwa doa dapat mengubah takdir, tetapi takdir juga telah menetapkan bahwa perubahan itu akan terjadi karena doa, maka jangan mengira bahwa jika Anda berdoa kepada Allah berarti Anda berdoa dengan sesuatu yang tidak ditakdirkan, tetapi doa Anda itu sendiri telah ditakdirkan dan apa yang akan terjadi juga telah ditakdirkan. Maka dari itu kita dapati ada seseorang yang membacakan doa kepada orang sakit hingga sembuh. Seperti yang terjadi pada kisah tentang sekelompok pasukan yang diutus Nabi saw , lalu mereka ingin singgah menjadi tamu di suatu kaum, tetapi mereka menolak untuk mereka singgahi. Lalu ditakdirkan behawa pimpinan kaum itu digigit ular hingga mereka meminta kepada pasukan itu untuk membecakan doa atasnya. Para sahabat (pasukan) itu, menyaratkan upah atas doa yang akan mereka bacakan. Penduduk kaum pun berjanji akan memeberi mereka seekor kambing. Lalu salah seorang dari sahabat membacakan surat Al-Fatihah kepadanya. Maka berdirilah orang yang tergigit ular itu seakan-akan dia lepas dari belenggu, atau seakan-akan dia seekor keledai yang lepas dari ikatan. Dengan demikian doa dapat berpengaruh terhadap kesembuhan orang sakit.
Doa memang mempunyai pengaruh tetapi tidak mengubah takdir, melainkan telah ditetapkan bahwa takdir itu akan berubah dengan doa, karena segala sesuatu di sisi Allah telah ditetapkan. Begitu juga semua factor yang memberikan pengaruh terhadap perubahan-perubahannya atas izin Allah. Semua factor sudah ditentukan dan akibatnya pun telah ditentukan.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 129.