Seorang Wanita Melakukan Ihram Untuk Umrah Kemudian Haid, Lalu Dia Meninggalkan Makkah Sebelum Melakukan Umrah, Apa Yang Harus Dilakukannya?
Jawaban:
Jika seorang wanita berniat ihram untuk umrah dan datang bulan maka ihramnya tidak batal dan dia tetap berada dalam ihramnya. Sedangkan wanita yang ihram untuk umrah dan meninggalkan Makkah belum sempat mengerjakan Thawaf dan sa’i, maka dia masih tetap dalam kondisi umrahnya sehingga dia harus kembali lagi ke Makkah untuk mengerjakan Thawaf, sa’i dan tahalul pertama hingga dia lepas dari ihramnya. Selama itu dia harus menghindari semua larangan ihram, seperti memakai minyak wangi, mencabut rambut, memotong kuku, tidak mendekati suaminya jika dia bersuami hingga dia mengerjakan umrahnya, kecuali jika sebelumnya dia telah takut dengan datangnya haid, sehingga dia memberikan syarat dalam ihramnya, bahwa posisinya hanya sampai pada rukun yang dia berhalangan untuk melakukannya, maka dia tidak wajib menyempurnakan sisa ihramnya jika dia melepas ihramnya.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj. Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 562.