Ada Seorang Wanita Melakukan Ihram Bersama Suaminya Dalam Keadaan Haid

Haji

Ada Seorang Wanita Melakukan Ihram Bersama Suaminya Dalam Keadaan Haid, Ketika Suci Dia Melakukan Umrah Tanpa Mahram Kemudian Dia Melihat Darah Lagi Setelah Itu, Bagaimana Hukumnya?

Jawaban:

Menurut kami secara lahir bahwa wanita itu datang ke Makkah bersama mahramnya.Dia telah melakukan ihram dari miqat dalam keadaan haid dan ihramnya dari miqat dalam keadaan haid adalah sah, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika ditanya oleh Asma’ bintu ‘Amyas ketika itu beliau ada di Zul Hulaifah. Asma berkata,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sedang haid.”Beliau bersabda, “Mandilah, pakailah pembalut dan berihramlah.”{Ditakhrij oleh Muslim dalam kitab Al-Hajj, bab “Hujjatu An-Nabi”,.[1218]}

Ketika dia sampai di Makkah, dia telah suci dan melaksanakan umrah tanpa mahram, tidak apa-apa baginya, karena dia berada di tengah-tengah negeri, tetapi ketika darah haid keluar lagi, kadang menyebabkan permasalahan dalam kesucian yang dia lihat. Maka kami katakan kepadanya, “Jika Anda telah melihat kesucian itu meyakinkan, maka umrah Anda sah dan jika Anda dalam keraguan dari kesucian, maka ulangilah umrah yang baru Anda lakukan itu. Tetapi makna mengulangi umrah yang baru dilaksanakan itu bukan berarti Anda harus pergi lagi ke miqat lalu berniat ihram lagi dari sana, tetapi yang kami maksudkan adalah ulangilah pelaksanaan Thawaf, sa’i dan pemotongan rambut.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj. Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 560 – 561.