Aksi serangan udara yang dilakukan pasukan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di bagian barat kota Zlitan telah menewaskan Khamis Qaddafi, salah seorang putra pemimpin Libya, Muammar Qaddafi.
Kabar tewasnya Khamis itu disampaikan Mohammed Zawawi, juru bicara pemberontak Libya, Jumat (5/8). Khamis dilaporkan tewas bersama 32 orang lainnya akibat serangan udara yang dilakukan lepas tengah malam tersebut.
Pihak NATO sendiri dari kantor operasi mereka di Naples, Italia, mengetahui adanya kabar tersebut. Namun kebenarannya tidak dapat dikonfirmasi. “Kami tidak bisa mengakui karena tidak ada personil lapangan,” kata seorang anggota NATO seperti dikutip Al-Jazeera.
NATO telah melakukan 117 kali penerbangan sepanjang Kamis (4/8) kemarin. Dari jumlah itu 44 diantaranya adalah penyerangan yang menggunakan senjata. Target sasaran penyerangan adalah gudang persnejataan, fasilitas militer, persenjataan dan sebuah sistem anti serangan udara di Zlitan. NATO juga telah menghancurkan dua fasilitas militer di Tripoli dan 11 sasaran lainnya di lokasi yang berbeda.
Aksi serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemerintah Libya mengajak sejumlah wartawan berkunjung keliling kota Zlitan. Kunjungan itu sebagai upaya untuk membuktikan bahwa kota itu masih dikuasai pasukan Qaddafi.
Sebelumnya, pasukan pemberontak yang berpusat di Misrata, 60 kilometer dari timur Zlitan mengklaim telah mengalami kemajuan dalam serangan merebut kota tepi pantai itu.
Sampai kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Libya terkait tewasnya Khamis. Sedangkan Zawawi menyebutkan informasi tewasnya Khamis diperoleh dari intelijen yang berada di dalam tubuh militer Qaddafi.
Putra Qaddafi yang berusia 28 tahun tersebut selama ini adalah komandan brigade 32 angkatan darat Libya yang berada di garis depan pertahanan Zlitan. Brigade 32 adalah salah satu unit paling profesional dan loyal kepada Qaddafi. Unit ini bertugas mempertahankan zlitan yang terletak antara kota Misrata dan Tripoli.
Rezim Libya Bantah Kematian Khamis Gaddafi
Rezim Libya membantah laporan sebelumnya bahwa salah satu dari putra Muammar Gaddafi telah tewas dalam serangan udara NATO di barat negara itu.
Seorang juru bicara rezim di Tripoli mengatakan Jumat kemarin (5/8) bahwa laporan kematian Khamis Gaddafi adalah “tipuan kotor.”
Pernyataan itu muncul setelah pejuang revolusioner yang melawan tentara yang setia kepada Gaddafi melaporkan bahwa Khamis putra Gaddafi telah tewas dalam serangan udara NATO.
Pejuang revolusioner mengatakan insiden itu terjadi di kota barat Zlitan.
Khamis adalah komandan militer ayahnya.
Sementara itu, Tripoli mengatakan bahwa serangan udara NATO telah menewaskan dua anak berusia tiga dan lima tahun bersama dengan ibu mereka di Zlitan.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pemerintah mengatakan bahwa serangan udara NATO meruntuhkan rumah mereka.
Sumber-sumber oposisi mengatakan total 32 orang tewas dalam serangan udara NATO di pusat operasi pemerintahan di Ziltan.
NATO baru-baru ini mengintensifkan serangan terhadap Libya dalam upaya diduga untuk meningkatkan tekanan kepada Gaddafi.
Libya telah menjadi ajang pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pasukan revolusioner sejak pertengahan Februari.
Konflik mematikan telah menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka. Pasukan revolusioner ingin mengakhiri puluhan tahun kekuasaan Gaddafi.
(Fani/rpb)