Kota Hama Suriah mengalami memasuki hari kelima di bawah pengepungan militer Kamis kemarin (4/8), di mana warga mengatakan orang-orang “dibantai seperti domba” di jalanan dan keluarga terpaksa menguburkan kerabata mereka yang tewas di kebun rumah atau pinggir jalan daripada harus menghadapi risiko melakukan perjalanan ke kuburan.
Persediaan makanan semakin menipis dan warga saling berbagi roti, sementara telepon, listrik dan internet terputus.
Tidak ada hitungan resmi korban yang tewas. Salah seorang warga mengatakan sekitar 250 orang telah tewas sejak hari Minggu lalu. Dan kelompok hak asasi yang melacak jumlah korban tewas melaporkan sampai dengan 30 orang tewas di Hama pada hari Rabu saja. Para korban tidak dapat diverifikasi karena kesulitan untuk mencapai warga dan pejabat rumah sakit di kota yang terkepung tersebut, di mana wartawan dilarang meliput apa yang terjadi di wilayah itu.
Salah seorang penduduk mengatakan ia melihat pria bersenjata berpakaian sipil secara acak menembak orang di jalanan.
“Orang-orang dibantai seperti domba saat berjalan di jalanan,” kata pria, yang berbicara kepada Associated Press melalui telepon dalam kondisi anonimitas karena takut adanya pembalasan. “Saya melihat dengan mata saya sendiri salah satu anak laki-laki mengendarai sepeda motor yang membawa sayuran ditabrak oleh tank.”
Serangan terhadap Hama, pusat pemberontakan melawan pemerintahan tangan besi Presiden Bashar Assad, termasuk yang paling ganas dalam upaya pemerintah untuk menghancurkan pemberontakan. (fani/erm)