(Alislamu.com) — Segala puji bagi Allah yang telah menjanjikan kemenangan, pengokohan dan pembelaan bagi orang-orang beriman dari makar jahat orang-orang kafir. Dan aku bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Wali yang Mulia. Dan aku bersaksi, bahwa Nabi Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya, yang telah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad untuk menegakkan tauhid.
Amma ba’du. Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah Ta’ala. Realisasikan keimanan kalian kepada Allah dalam perkataan, perbuatan dan kayakinan, karena tidak ada kedudukan, kemuliaan dan pertolongan kecuali dengan menegakkan agama dan berhukum dengan Kitab dan Sunnah, mendahulukan keduanya atas segala aturan dan hukum. Sungguh, tidak ada hukum yang lebih kuat dari hukum Islam dan tidak ada hukum yang lebih baik dari hukum-Nya, karena ia adalah hukum milik Tuhan yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Penerapan syari’at Islam, tidak hanya bermanfaat untuk urusan politik saja, atau ekonomi, urusan sosial, hudud dan hak perorangan. Tapi penegakkannya akan membawa manfaat dan perbaikan bagi dunia dalam semua lini.
Tatkala umat Islam berpegang teguh kepada agama-Nya, tunduk terhadap hukum-hukum-Nya, meyakini ajaran-ajaran-Nya, tujuannya dan penegakkan syari’at Islam dalam semua lini, maka akan datang pertolongan Allah. Negara-negara besar akan mudah ditaklukkan ketika itu juga dan hati musuh-musuh Islam akan senantiasa diselimuti rasa takut. Tapi sebaliknya, ketika umat terpecah belah, mengikuti hawa nafsu, tujuan dan pemikiran terpecah, maka akan hilang rasa takut dari hati musuh-musuh umat Islam, mereka akan menguasai umat Islam dari berbagai lini, menguasai mereka dengan perang senjata dan menguasai mereka dengan merubah hukum serta merusak kebudayaan.
Adapun perang senjata dan budaya, pernah terjadi perang salib. Setelah perang itu hingga hari ini, musuh-musuh kita berkuasa dengan mengganti undang-undang dan hukum. Mereka mencoba dan masih senantiasa berusaha agar umat Islam berjalan di bawah kendali mereka, di bawah undang-undang dan hukum mereka yang mereka bangun oleh akal mereka yang rendah dan pemikiran mereka yang rusak. Setiap pemikiran yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah maka pemikiran rusak, tidak ada kebaikan di dalamnya. Kalaupun ada sedikit kebaikannya, kemudharatan dan keburukannya melebihi kebaikannya, bahkan berlipat melebihinya.
sesungguhnya musuh-musuh Islam memerangi Islam dengan hukum mereka. Mereka ingin umat Islam meninggalkan hukum-hukum Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berasal dari Tuhan yang Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi hamba-Nya. Di dalam syari’at-Nya, tidaklah disyari’atkan kecuali di dalamnya pasti ada kebaikan, petunjuk, keadilan dan kebenaran.
Allah yang telah menciptakannya, tidak akan mensyari’at kepada mereka kecuali di dalamnya ada manfaat untuk mereka dalam kondisi apapun. Dan tidaklah Ia melarang mereka kecuali di dalamnya ada keburukan. Apabila musuh-musuh Islam berhasil dari segi ini, maka itu disebabkan karena dua hal berikut:
Pertama: Karena umat Islam menjadi penolong bagi mereka, mengikuti pemikiran dan idiologi mereka.
Kedua: Umat Islam meninggalkan penegakkan syari’at Islam yang tidak mungkin kaum muslimin mendapatkan pertolongan kecuali dengan menegakkannya dan melaziminya, baik secara dzhahir maupun batin.
Adapun rusaknya kebudayaan, karena mereka memasukkan di dalam kebudayaan Islam sesuatu yang dapat menjauhkan dari tujuannya hingga tampak kering, tidak terlihat kehidupan agama. Dengan itu semua, umat Islam akan menjadi lemah, umat Islam akan diperebutkan oleh mereka hingga mereka seperti bui, bui yang ikut hanyut oleh aliran sungai yang sangat deras. Sungguh, akhir umat ini tidak akan baik kecuali dengan apa-apa yang telah membuat baik umat terdahulu. Kalaulah umat Islam mentadaburi serta mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah, mereka mengamalkan apa yang ada di dalam keduanya dan menerapkannya di setiap individu maupun kelompok, dalam semua ibadah dan segala aktifitas, maka pastilah Allah akan membukakan pintu keberkahan dai langit dan bumi dan pasti akan menolong mereka, menanamkan rasa takut di hati musuh-musuh umat Islam. Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum hingga mereka merubah sendiri apa yang ada pada diri mereka.
A’udzubillaahi minasyaitaanirrajiim:
“(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan Kami hanyalah Allah”. dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan,” (Al-Hajj: 40-41).
Barakallaahu lii wa lakum fil Qur’anil ‘Adzim…sampai selesai.
(Khutbah Syaikh Utsaimin rahimahullah ini diterjemahkan oleh team redaksi alislamu.com dari situs elbukhary.net, situs resmi Syaikh Musa’id Basyir ‘Ali, seorang Muhaddits dari Sudan.)