Seorang wanita berkata, “Saya berniat melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan, tetapi saya ditemani oleh saudara perempuan saya, suaminya dan ibu saya. Bolehkah saya pergi umrah bersama mereka?”
Jawaban:
Anda tidak boleh pergi umrah bersama mereka, karena suami saudara perempuan Anda bukan mahram Anda. Ditegaskan dalam sebuah hadits, diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallhu Anhu katanya, “Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, “Jangan sekali-kali seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang wanita melainkan bersama mahramnya, dan janganlah seorang wanita musafir melainkan bersama mahramnya. Seorang lelaki berdiri lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah! Isteriku telah keluar untuk mengerjakan ibadah haji sedangkan aku wajib mengikuti beberapa peperangan.’ Baginda bersabda, ‘Berangkatlah kamu untuk mengerjakan haji bersama isterimu.’”(Muttafaq ‘Alaihi)
Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam tidak menanya lebih lanjut apakah isterinya ditemani wanita lain ataukah tidah? Tidak pula ditanya apakah dia bersama seorang pemudi atau orang tua? Serta tidak ditanya apakah dia aman-aman saja ataukah tidak?
Jika wanita penanya itu melaksanakan umrah karena tidak ada mahram, maka dia tidak berdosa, walaupun dia belum pernah umrah sebelumnya, karena di antara syarat wajib umrah dan haji adalah wanita itu mempunyai mahram.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj. Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 539 – 540.