Khatib Masjidil Haram: Baitul Maqdis Adalah Amanat Kaum Muslimin

ImageImam sekaligus khatib di Masjidil Haram, Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Hamid, menegaskan, permasalahan Yerusalem, Baitul Maqdis, dan Palestina adalah permasalahan semua ummat muslim. Baitul Maqdis adalah amanat yang diembankan kepada seluruh ummat muslim, ia adalah tempat yang ditempati oleh Nabi saw. tatkala isra', dan menjadi tempat jihad bagi ummat Islam di Palestina dan orang-orang yang berada di belakang mereka dari orang-orang Arab dan kaum muslimin lainnya demi membela agama dan tanah suci. Palestina, Baitul Maqdis, dan Masjid Al-Aqsha adalah salah satu pokok kemuliaan agama.   "Permasalahan Palestina adalah kunci dar berbagai permasalahan, ia telah meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi ummat Palestina. Baitul Maqdis adalah amanat yang diembankan kepada seluruh kaum muslimin, ia adalah tanah suci mereka, ia juga merupakan kiblat mereka pertama kali, dan ia juga merupakan tempat yang digunakan untuk Isra' oleh Nabi Muhammad saw." jelas Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Hamid ketika khutbah di Masjidil Haram, Jum'at (16/4).
  "Di Palestina terjadi banyak penyerangan dan kezhaliman yang membahayakan Al-Quds yang semakin hari semakin bertambah. Mereka (orang-orang Yahudi) mengusir ummat Islam dari rumahnya, merampas semua kepemilikan mereka, seperti rumah, sawah, dan tempat tinggal lainnya untuk didirikan pemukiman kaum Yahudi. Ini adalah penjajahan," tambahnya dalam khutbahnya.

"Mereka menyerang orang-orang yang sedang shalat, beribadah, ruku', dan sujud secara terencana. mereka membuat dinding pemisah dan memblokade ekonomi rakyat Palestina. Mereka juga menangkapi ummat Islam secara brutal, tidak memberikan pelayanan yang baik, menutup yayasan-yayasan sosial sehingga warga Palestina pun banyak yang kehilangan pekerjaannya. Mereka sengaja merampas kepemilikan ummat Palestina, karena mereka ingin menghapusnya dari dunia," tuturnya.

Menceritakan kisah rakyat Palestina, Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Hamid menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan bukanlah sekedar membaca sejarah, tapi untuk menyadarkan. Palestina telah membangkitkan ummat dan kezhaliman pasti akan hancur. Kemenanganlah yang akan didapat oleh orang yang dizhalimi, dan kehancuranlah yang akan didapat oleh orang yang zhalim. Tidak layak bagi seorang muslim mengatakan bahwa hal itu hanyalah angan-angan belaka, tapi itu adalah bagian dari akidah, iman, dan yakin. Al-Quds dan tanah suci tidak boleh dihuni oleh orang-orang zhalim, dan sejarah telah membuktikan bahwa setiap orang zhalim yang memasukinya pasti hancur, sementara Al-Quds dan penduduknya akan tersisa. (Ist/Fani)