Kelompok mujahidin Al-Shabaab di Somalia melarang sekolah-sekolah di kota Jowhar menggunakan lonceng untuk menandai berakhirnya jam pelajaran. Para guru mengatakan, Al-Shabaab memberlakukan larangan itu dengan alasan suara lonceng itu mirip dengan suara lonceng yang digunakan di gereja-gereja. "Kami diperintahkan oleh Syaikh Fatah, pimpinan Al-Shabaab bidang pendidikan. Dia menginstruksikan, mulai sekarang kami tidak boleh menggunakan suara lonceng dan sekolah yang ketahuan masih menggunakan lonceng akan diadili dengan hukum Islam," kata seorang guru di kota Jowhar, kota yang berada sekitar 90 kilometer sebelah utara ibukota Somalia, Mogadishu.
Menurut seorang kepala sekolah di kota itu, selain melarang penggunaan lonceng, Al-Shabaab juga menyatakan akan memberikan materi pelajaran tentang pentingnya jihad pada para siswa.
Kelompok mujahidin Al-Shabaab merupakan kelompok militan terkuat di Somalia dan menguasai wilayah yang cukup luas di bagian selatan negeri itu termasuk di ibukota, Mogadishu. Di wilayah kekuasaannya, Al-Shabaab menerapkan hukum syariah yang ketat, misalnya, mewajibkan semua perempuan mengenakan jilbab, memberlakukan hukuman potong tangan bagi para pencuri dan melarang musik, lagu bahkan siaran olahraga di televisi. (alm/erm/Fani)