Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Jangalah salah seorang dari kalian mengatakan, ‘Aku telah menumbuhkan,’ tetapi ucapkanlah, ‘Aku telah menanam’,” (Shahih, HR Ibnu Hibban [5723]).
Abu Hurairah r.a. berkata, “Tidakkah kalian mendengar firman Allah SWT, ‘Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?’,” (Al-Waaqi’ah: 63-64).
Kandungan Bab:
- Celaan ucapan seseorang yang mengatakan, “Aku telah menumbuhkan.” Tetai hedaklah ia katakan, “Aku telah menanam.” Sebab seseorang hanya mampu menggali dan membajak tanah lalu menyemai bibit dan ia tidak memapu untuk menumbuhkan, dan Allah-lah yang menumbuhkan bibit tersebut.
- Allah SWT yang menumbuhkan tanaman. Oleh karena itu sebagian salaf jika dibacakan kepada mereka firman Allah, “Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?” Mereka menjawab, “Bahkan Engkau-lah yagn menumbuhkannya ya Rabb.”
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/330-331.