Dosa Sombong

Biji Sawi

Al-Kibr sama dengan al-fakhru (berbangga diri), al-khayla’ (angkuh), al-‘ujub (takjub pada diri sendiri), dan at-tih (angkuh). Allah berfirman:

وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُم مِّن كُلِّ مُتَكَبِّرٍلا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الحساب

“Dan Musa berkata, ‘Sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabbmu dari setiap orang yang menyombongkan diri dan tidak beriman kepada hari perhitungan.” (Al-Mukmin: 27).
Allah juga berfirman:

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (An-Nahl: 23).
Rasulullah bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَتَبَخْتَرُ فِي مَشْيِهِ إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ الْأَرْضَ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Tatkala seseorang berjalan dengan sombong, tiba-tiba Allah membenamkannya ke dalam bumi. Ia akan terus terbenam di dalamnya hingga hari kiamat.” (HR. Muslim)
Nabi juga bersabda, “Para penguasa yang bengis dan orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat bagaikan semut merah kecil yang diinjak-injak manusia, dan mereka diliputi oleh kehinaan dari segala arah”.

Sombong; dosa pertama yang diperbuat

Sebagian salaf berkata, “Dosa pertama yang diperbuat sebagai maksiat kepada Allah ialah sombong. Allah berfirman, Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam’. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur. Ia termasuk golongan orang-orang yang kafir’.” (Al-Baqarah: 34). Barang siapa sombong terhadap kebenaran seperti yang dilakukan Iblis, maka keimanannya tidak akan bermanfaat baginya.”

Siapa saja penghuni neraka?

Nabi bersabda, “Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan. ” (HR. Muslim)
Allah berfirman, “…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18).
Nabi bersabda:

قَالَ تَعَالَى : العَظَمَةُ إِزَارِي والكِبْرِيَاءُ رِدَائِي فَمَنْ نَازَعَنِي فِيهِمَا الْقَيْتُهُ فِي النَّارِ

“Allah berfirman, ‘Sungguh kebesaran adalah pakaian-Ku dan kesombongan adalah selendang-Ku. Barang siapa yang menandingi-Ku pada keduanya, akan Aku lemparkan ia ke neraka.” (HR Muslim)
Rasulullah bersabda, “Surga dan neraka mengadu kepada Rabbnya. Surga berkata, ‘Wahai Rabb, kenapa yang memasukiku hanyalah orang-orang lemah dan rendahan?” Dan neraka berkata, ‘Wahai Rabb, kenapa kebanyakan yang memasukiku ialah para penguasa yang bengis dan orang- orang yang sombong…..”
Allah berfirman:

وَلَا تُصَغِرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqmân: 18).
Maksudnya, janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong). Al-Marah artinya angkuh.
Salamah bin Al-Akwa’ berkata, “Ada seorang lelaki makan dengan tangan kiri di hadapan Rasulullah, lantas beliau bersabda, ‘Makanlah dengan tangan kananmu. Namun, laki-laki tersebut malah berkata, ‘Aku tidak bisa.’ Maka Nabi bersabda, ‘Semoga kamu benar-benar tidak bisa?’ Ia menolak karena sombong. Sejak itu, ia tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya.”
Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku beri tahu siapakah penghuni neraka itu? Yaitu, setiap utul, jawwazh dan orang yang sombong.” (HR. Bukhori)
Utul ialah orang yang kasar dan kejam. Jawwazh ialah orang yang suka mengumpulkan harta namun sangat bakhil. Ada juga yang berpendapat ia adalah orang yang angkuh dalam berjalan. Dan pendapat lain ia adalah orang yang suka makan.
Ibnu Umar berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Orang yang angkuh dalam berjalan dan menyombongkan diri, kelak akan bertemu dengan Allah dalam keadaan dimurkai.”
Diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, “Tiga orang yang pertama masuk neraka ialah penguasa yang diktator (zalim), orang kaya yang tidak mengeluarkan zakat, dan orang fakir yang sombong.”
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Rasulullah, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka, serta bagi mereka azab yang pedih: orang yang isbal, mannân (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), dan orang yang menjual dagangannya dengan bersumpah palsu (dusta).”
Musbil (orang isbal) adalah orang yang menjulurkan sarung, baju, atau celananya hingga melebihi kedua mata kakinya. Sebab, Rasulullah bersabda, “Kain sarung yang diturunkan melebihi kedua mata kaki maka ia (pelakunya) di neraka.” (HR. Bukhori)

Kesombongan terburuk

Kesombongan yang paling buruk ialah sombongnya seseorang terhadap orang lain lantaran ilmunya dan berbangga diri dengan kelebihan dirinya. Orang seperti ini ilmunya tidak bermanfaat. Semestinya, orang yang mencari ilmu untuk akhirat, akan menjadi lembut karena ilmunya, hatinya khusyu’ dan jiwanya tenang. Ia juga akan selalu mawas diri, tidak lemah, bahkan senantiasa introspeksi diri di setiap saat. Jika ia melalaikan dirinya, maka ia akan menyeleweng dari Shiratul mustaqim (jalan lurus) dan membinasakan dirinya.
Sedangkan orang yang mencari ilmu demi kebanggaan, ambisi kekuasaan, meremehkan kaum muslimin, menganggap bodoh mereka, serta melecehkan mereka, semua itu termasuk kesombongan terbesar. Dan, tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan. Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Yang Maha tinggi lagi Maha agung.
Wallahu alam bishshowab
Sumber: Terjemah Al Kabaair, Imam Adz Dzahabi, hal 142-146