Larangan Menyantap Makanan yang Dihidangkan Oleh Al-Mutabaariyaan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda, “Dua orang yang saling berbangga dengan makanannya tidak boleh dipenuhi undangannya dan tidak boleh disantap hidangannya,” (Shahih, HR al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman [6068]).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, bahwa Nabi saw. pernah melarang menyantap makanan yang disediakan oleh dua orang yang saling membangga-banggakan makanannya,” (Shahih, HR Abu Dawud [3754]).

Kandungan Bab:

  1. Al-Mutabaariyan adalah dua orang yang saling membanggakan diri dalam menjamu tamu karena riya dan sum’ah, sebagaimana penafsiran Imam Ahmad yang tercantum dalam kitab Syu’abul Iman. Kemudian makna ini ditegaskan oleh riwayat Ibnu as-Simaak dalam juznya dengan lafazh al-mutabaariyani (saling membanggakan diri). 
  2. Haram hukumnya memenuhi undangan dua orang yang saling membanggakan diri dalam membuat makanan dan menyantap hidangan mereka.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/126-126.