Beginilah Cara Makan Baginda Nabi

Akhlak

Nabi Muhammad merupakan Khatimul Anbiya’, Nabi yang terakhir, penutup dari para Nabi. Oleh karena itu Nabi Muhammad merupakan teladan utama bagi umat seluruh alam. Apalagi beliau memiliki gelar “Uswatun Hasanah”, sebaik-baiknya teladan.

Banyak hal yang dapat kita teladani dari Nabi Muhammad, dari cara beliau beribadah, sosial atau dalam keseharian. Diantara teladan yang beliau contohkan dalam keseharian adalah adab saat makan. Lantas, bagaimanakah cara makannya Nabi Muhammad Saw?

Mari kita mengkaji satu persatu hadits yang menjelaskan hal tersebut

  • Menjilat jari-jari setelah makan

عن كعب بن مالك قال: أن النبي صلى الله عليه وسلم  كان يلعَقُ أصابِعَه ثلاثًا (رواه الترمذي)

“Dari Ka’ab bin Malik, ia berkata: Sungguh Nabi menjilati tiga kali jari-jarinya (sehabis makan)” (HR. Tirmidzi)

Di dalam hadits ini disebutkan bahwa Rasulullah setelah makan, beliau menjilati jari-jarinya sebanyak 3 kali, dan jari nya yang dijilat adalah ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Beliau menjilat menggunakan mulut dan lidah beliau, sebelum membersihkannya dengan kain. Beliau melakukan hal tersebut untuk menjaga keberkahan makanan tak tersisa, karna seseorang tak mengetahui dimana letak keberkahan makanan tersebut, bisa jadi terletak pada sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jari.

Faidah yang dapat kita ambil dalam hadits ini adalah, senantiasa menjaga kenikmatan yang Allah berikan serta mensyukurinya. Yang dimana makanan termasuk nikmat yang agung, dengan memakannya kita bisa menjalani kehidupan tanpa kelaparan. Maka dari itu Allah telah menyeru orang-orang mukmin untuk makan makanan halal dan thayyib kemudian mensyukuri, Allah berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ} [البقرة: 172]

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya. “

  • Tidak makan dengan bersandar

عن أبي حنيفة قال: قال النبي صلى الله عليه و سلم : أما أنا فلا آكل متكئا

“ Dari Abu Juhaifah, ia berkata: Nabi bersabda: “Aku tidak makan dengan bersandar” (HR.Tirmidzi)

Dalam hadits ini menjelaskan tentang ketawadhuan Rasulullah dan enggannya beliau terhadap dunia. Dan makna dari tidak bersandarnya Rasulullah adalah, tidak bersandar ke bantal atau kasur seperti keadaan orang yang berlebih-lebihan dalam makan, bahkan jika beliau makan, hanya sedikit, hanya cukup untuk menegakkan tulang belakang nya. Maka sepantasnya kita sebagai orang yang mengakui mencintai Rasulullah mengikuti cara makan beliau.

Demikianlah 2 adab yang dapat kita ambil dari baginda Nabi ketika makan, semoga kita sebagai umatnya dapat mengambil pelajaran dan meneladani beliau dari segala sisi. Amin

Sumber: diterjemahkan dari https://dorar.net/hadith/sharh/139619