السؤال: ما حكم الذي يصلي الفرض ولا يقرأ إلا الفاتحة فقط ولم يقرأ آيات أخرى؟
Pertanyaan:
Apa hukum melaksanakan shalat wajib sementara ia tidak membaca surah atau ayat apapun kecuali surah Al-Fatihah?
الجواب: الفاتحة هي ركن الصلاة، فإذا قرأ الفاتحة وقت الصلاة أجزأت الصلاة وصحت، لكن عمله مكروه؛ لأنه خالف السنة، والنبي ﷺ كان يقرأ معها في الأولى والثانية سورة أو آيات، الظهر والعصر والمغرب والعشاء والفجر، فالذي يترك قراءة سورة مع الفاتحة في الفجر.. في الجمعة.. في الظهر والعصر والمغرب والعشاء في الأولى والثانية يكون قد خالف السنة، فأقل أحواله أنه ترك الأولى، ولا مانع أن يقال: إنه فعل مكروهاً؛ لأنه ترك سنة قد داوم عليها النبي ﷺ، فيكون فعل مكروهاً لا ينبغي له فعله. نعم
Jawaban:
Al-Fatihah termasuk dari rukun shalat. Apabila ia telah dibaca saat melaksanakan shalat, maka hal tersebut cukup (tidak mengharuskan membaca surah lain setelah Al-Fatihah) dan shalatnya telah sah. Akan tetapi, mengamalkan hal tersebut adalah makruh karena menyelisihi sunnah. Adapun Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam membaca setelah Al-Fatihah satu surat atau beberapa ayat di rakaat pertama dan kedua. Baik shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh. Maka orang yang tidak membaca surah setelah Al-Fatihah pada shalat shubuh, shalat jumat, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib, dan shalat isya’ pada dua rakaat pertama sungguh telah menyelisihi sunnah. Maka keadaan paling ringat yang bisa disematkan untuk orang tersebut adalah bahwa dia telah meninggalkan sesuatu yang paling utama (yaitu membaca surah setelah Al-Fatihah). Dan tidak mengapa untuk mengatakan kepadanya bahwa ia telah melaksankan sesuatu yang makruh. Hal tersebut karena dia telah meninggalkan sunnah yang selalu dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka jadilah perbuatan yang dia lakukan sebagai sesuatu yang dibenci yang tidak seharusnya ia lakukan.
Wallahu A’lam
Diterjemahkan dari https://binbaz.org.sa/fatwas/4955/ حكم-الاقتصار-على-الفاتحة-في-الصلاة-المفروضة