Adab Ketika Bermimpi

Ketahuilah bahwa apa yang dilihat seseorang di dalam tidurnya terbagi menjadi tiga;

  1. Mimpi yang datangnya dari Allah.
  2. Ketakutan yang datang dari setan.
  3. Apa yang dialami oleh seseorang ketika ia dalam keadaan sadar.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لرُّؤْيَا ثَلاثٌ : فَبُشْرَى مِنَ اللَّهِ ، وَحَدِيثُ النَّفْسِ ، وَتَخْوِيفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا تُعْجِبُهُ فَلْيَقُصَّ إِنْ شَاءَ وَإِنْ رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلا يَقُصَّهُ عَلَى أَحَدٍ وَلْيَقُمْ يُصَلِّي

“Mimpi ada tiga macam, yaitu: kabar gembira dari Allah, (mimpi yang di sebabkan) dari kondisi kejiwaan, dan rasa takut yang di timbulkan oleh syetan untuk menakut-nakuti. Jika salah seorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang menyenangkan dirinya, maka hendaknya ia menceritakannya jika dirinya mau, dan jika ia bermimpi tentang sesuatu yang di bencinya, maka hendaknya ia tidak menceritakan kepada siapapun, dan hendaknya ia segera bangkit untuk mengerjakan shalat.” (Shahih Sunan Ibnu Majah 3154)

Di bawah ini adalah adab-adab yang harus dilakukan ketika seseorang bermimpi:

  1. Meludah ke arah kiri dan meminta perlindungan dari Allah.

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنَ اللَّهِ وَالْحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلُمًا يَخَافُهُ فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لا تَضُرُّهُ

 “Mimpi yang baik berasal dari Allah sedangkan yang buruk dari setan. Maka itu bila seseorang dari kalian mengalami mimpi buruk yang menakutkannya hendaklah meludah ke arah kirinya dan hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpinya sebab dengan begitu mimpinya itu tidak akan membahayakannya”. (Shahih Bukhary no. 3049)

  1. Merubah posisi tidur.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَتَحَوَّلْ وَلْيَتْفُلْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْأَلْ اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَلْيَتَعَوَّذْ مِنْ شَرِّهَا

“Apabila salah seorang dari kalian bermimpi dengan sesuatu yang di bencinya, maka hendaknya ia merubah posisi tidurnya dan meludah ke sebelah kirinya tiga kali, dan meminta kepada Allah dari kebaikannya dan berlindung dari keburukannya.” (Sunan Ibnu Majah no. 3900)

  1. Menceritakan dan memuji Allah jika bermimpi baik, berlindung kepada Allah dan tidak menceritakan jika bermimpi buruk.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudry, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّهَا مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

“Jika salah seorang dari kalian melihat dalam mimpinya sesuatu yang dia sukai, maka sesungguhnya hal itu dari Allah Ta’ala, sebab itu hendaklah dia memuji Allah dan hendaklah dia menceritakannya Dan apabila dia melihat dalam mimpinya suatu yang dia tidak sukai, maka hal itu bersumber dari setan, sebab itu hendaklah dia memohon perlindungan dari keburukannya serta janganlah dia menceritakannya kepada seorang pun karena hal itu tidak akan membahayakannya.” (Hadits riwayat Bukhary no. 7045)

  1. Bangun dan melaksanakan shalat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ

“Jika salah seorang di antara kalian melihat mimpi yang tidak disukai, maka hendaklah untuk bangun dan melaksankan shalat dan jangan menceritakan mimpi tersebut kepada orang lain.” (Hadits riwayat Muslim no. 2263)

Wallahu a’lam bish shawab

Diterjemahkan dan diringkas dari https://islamqa.info/ar/answers/25768/الروى-والاحلام