Cintailah Kekasihmu dengan Wajar

حدثنا عبد الله قال حدثنا مروان بن معاوية قال حدثنا محمد بن عبيد الكندي عن أبيه قال سمعت عليا يقول لابن الكواء هل تدري ما قال الأول أحبب حبيبك هونا ما عسى أن يكون بغيضك يوما ما وأبغض بغيضك هونا ما عسى أن يكون حبيبك يوما ما

Telah mengabarkan kepada kami Abdullah, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Mu’awiyah, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ubaid Al-Kindi, dari ayahnya, ia berkata, aku mendengar Ali berkata pada Ibnu Kawa’, “Tahukah kamu apa yang pertama dikatakan Nabi? Yaitu,  ‘Cintailah kekasihmu sedang-sedang saja, siapa tahu nanti ia menjadi musuhmu. Dan bencilah orang yang  kamu benci sedang-sedang saja, siapa tahu nanti ia menjadi kekasihmu.” (Hadits hasan karena diperkuat oleh hadits lain (syawahid) dan mauquf. Diriwayatkan oleh At Tirmidzi (1957), Ibnu Abi Syaibah (7/260), Ath Thabrani dalam kitabnya Alausat (3/357) dan Al Bani menshahihkannya dalam Shahihul Adabil mufrad (132) dan ia berkata hadist ini shahih marfu’.

Penjelasan:

  1. Anjuran agar kita dalam mencintai dan membenci sekedarnya saja, tidak berlebih-lebihan. Karena bisa jadi, suatu saat, orang  yang kita cintai itu akan menjadi musuh. Dan orang yang kita benci akan menjadi kekasih.
  2. Imam Hasan Al Bashri berkata, “Cintailah sekedarnya, bencilah sekedarnya. Sebuah kaum berlebih-lebihan dalam mencintai, lalu  mereka hancur. Dan sebuah kaum berlebih-lebihan dalam mencintai, lalu mereka hancur.”

Sumber:

Syarkah Adabul Mufrad, Husain bin Audah Al Awayisyah