عن البراء من عازب عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من منح منيحة أو هدى زقاقا – أو قال: طريقا – كان له عدل عتاق نسمة
Dari Barra’ bin Azib dari Nabi Shallahu ‘Alahi Wa sallam berkata, “Barang siapa yang memberi pemberian atau menujukkan gang –atau ia berkata: jalan- baginya (pahala) setara membebaskan seorang budak.” (HR Ahmad (4/287), At-Tirmidzi (1957), Ibnu Hibban (5096).
Penjelasan lafadz hadits
Manihah (pemberian): Abu Ubaidah (dalam kitab Tuhfah (6/90)) berkata, manihah (pemberian) dalam bahasa Arab memiliki dua makna. Pertama, Seseorang memberikan sesuatu kepada saudaranya untuk dimiliki. Kedua, memberi onta atau kambing dalam waktu tertentu sehingga air susu dan bulunya bisa dimanfaatkan, kemudian dikembalikan lagi. Qazaz berkata, “Tidak ada manihah (pemberian) kecuali dalam onta dan kambing. Yang pertama lebih dikenal.”
Menunjuki jalan: menunjuki orang yang tersesat atau orang yang buta
Baginya (pahala) setara membebaskan seorang budak: Sisi kemiripannya adalah karena keduanya merupakan salah satu bentuk perbuatan yang memberi manfaat kepada sesama makhluk dan berbuat baik kepada mereka.
عن أبي ذريعة يرفعه ( قال ثم قال بعد ذلك : لا أعلمه إلا رفعه) قال: إفراغك من دلوك في دلو أخيك صدقة، و أمرك بالمعروف و نهيك عن المنكر صدقة ، و تبسمك في وجه أخيك صدقة، و إماطتك الحجر و الشوك و العظم عن طريق الناس لك صدقة، و هدايتك الرجل في أرض ضالة صدقة
Dari Abi Dzar, ia merafa’kannya (ia berkata kemudian berkata setelah itu: aku tidak mengetahuinya kecuali ia merafa’kannya) ia berkata, “Menuangkan (air) dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah. Ajakanmu untuk berbuat baik dan cegahanmu dari kemungkaran adalah sedekah. Senyummu di wajah saudaramu adalah sedekah. Engkau menyingkirkan batu, duri, tulang dari jalan manusia adalah sedekah. Dan petunjukmu kepada seseorang di tempat yang tersesat adalah sedekah.” (HR Tirmidzi (1956), Ibnu Hibban (529))
Penjelasan lafadz hadits
Saudaramu: yang dimaksud di sini adalah saudara islam
Ma’ruf : hal yang baik menurut syariat.
Munkar: apa yang diingkar syariatnya dan dijelekkannya
Senyummu di wajah saudaramu : engkau menampakkan wajah yang berseri dan kegembiraan ketika bertemu dengannya, engkau akan diberi pahala sebagaimana pahala yang engkau peroleh ketika bersedekah.
Di tempat tersesat : suatu daerah yang tidak memiliki rambu-rambu jalan sehingga menyesatkan orang.
Kandungan Hadits:
Hadits ini menunjukkan suatu amal yang bisa mendatangkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah pada suatu hari yang harta dan anak tidak bermanfaat lagi bagi seseorang.
Sumber:
Syarah Adabul Mufrad, Syaikh DR. Muhammad Luqman As Salafi
Syarh Adabul Mufrad, Husain bin Audah Al Uwayisyah