Sebagian orang berkata bahwa kebenaran lafal(perkataan) tidak penting jika hatinya benar(selamat) bagaimana pendapat Anda?
Jawaban:
Jika yang dimaksud kebenaran lafal itu adalah penerapan bahasa, maka ini benar, karena hal itu tidak penting dari segi keselamatan akidah an lafal dalam bahasa tidak memberikan dampak berarti jika makna dari perkataan itu bisa difahami dan selamat.
Tetapi jika yang dimaksud dengan benarnya lafal itu adalah membiarkan lafal itu adalah memberikan lafal yang menunjukkan kekafiran dan kesyirikan, maka ini tidak benar, karena keshahihan di dalamnya sangat penting. Tidak mungkin kita mengaktakan kepada manusia, “Bicaralah sesukamu selama niatmu benar.” Tetapi kita harus berbicara dengan kalimat-kalimat yang tidak bertantangan dengan ajaran syariat Islam.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 202.