Damaskus (an-najah.net) – Rezim Bashar Al Asad kembali melakukan pembantaian mengerikan terhadap warga sipil Suriah yang lemah dan tidak memiliki senjata. Pembantaian kali ini merupakan pembantaian terbesar dalam satu waktu selama konflik di Suriah yang lebih dari dua tahun. Sekitar 300 warga sipil dibantai dan dibakar di daerah New Artauz Al Fadl, pedesaan Damaskus.
Aktivis oposisi Suriah melaporkan, anak buah Bashar Al Asad memberondong rumah-rumah warga sipil di derah New Artauz Al Fadl dengan senapan mesin, kemudian mereka merayakan pembantaian itu dengan membakar jasad-jasad warga yang sudah meninggal dan jasad warga yang terluka dan masih hidup, sebagaimana dilansir alqahera.net, Senin 22/4/2013.
Berita Terkait
Kisah Dari Suriah: Sengsara di Kamp Yamadhiyah
Polisi Didesak Usut Tuntas Lima Siswa SMA Lecehkan Gerakan Sholat
Masjid Pertama di Salma, Saksi Bisu Kezhaliman Rezim Syiah Nushairiyyah
Aktivis menambahkan, jasad-jasad yang dibakar mencapai lebih dari 300 jasad, dan ini adalah salah satu pembantaian paling sadis dan paling mengerikan yang dilakukan anak buah Asad di Suriah sejak pecahnya revolusi yang lebih sejak dua tahun lalu.
Setelah semua amunisi mereka habis untuk membantai warga, mereka meninggalkan daerah tersebut. Namun serangan tidak berhenti, rudal-rudal dan tembakan-tembakan dari jarak jauh masih terus menghujani daerah itu. “Sekitar 200 rudal menghantam desa kami hanya dalam waktu beberapa jam. Sniper-sniper masih terus mengincar setiap benda yang bergerak. Sedangkan, jasad-jasad saudara kami yang terbunuh masih tergeletak di jalan-jalan raya, kami tidak bisa mengevakuasi mereka akibat serangan yang masih berlanjut dan kami juga belum bisa mengidentifikasi mereka” tutur salah seorang warga yang berada di daerah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, aktivis telah menemukan 100 jasad korban pembantaian dan memakamkannya di pemakaaman yang berada di daerah tersebut. Semantara itu aktivis dengan dibantu warga masih terus melakukan penyisiran untuk menemukan jasad-jasad yang masih tersisa.