Amalan Anak untuk Ayahnya yang Telah Meninggal Dunia

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum,

Ustadz Amalan/ibadah apa yg baik bagi seorang anak untuk orang tuanya yg telah meninggal?

Wassalamu’alaikum

(Agung – Batam)

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah…amma ba’du:

Sesungguhnya berbuat baik kepada kedua orang tua adalah wajib hukumnya. Bahkan, hak kedua orang tua disebutkan setelah hak Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana firmanNya:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً

” Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (al isra’ : 23)

Berbuat baik kepada keduanya semasa hidup adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk memperoleh syurga-Nya. Disebutkan dalam sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya beliau bersabda:

: ((رغم أنف ثم رغم أنف ثم رغم أنف من أدرك والديه عند الكبر أحدهما أو كلاهما فلم يدخل الجنة))

“Celakalah seseorang, celakalah seseorang, celakalah seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya sudah lanjut usia tapi dia tidak dapat masuk syurga.”

Dan birrul walidain atau berbuat baik kepada kedua orang tua tidaklah terputus setelah sepeninggalan mereka. Bahkan setelah sepeninggalan mereka seseorang masih dapat melanjutkan baktinya. Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya:

وجاء رجل إلى النبي – صلى الله عليه وسلم – وقال له: هل بقي من بر أبوي شيء أبرهما به بعد وفاتهما؟ قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: «نعم، الصلاة عليهما -أي الدعاء لهما والاستغفار لهما-، وإنفاذ عهدهما من بعدهما، وصلة الرحم التي لا توصل إلا بهما، وإكرام صديقهما» رواه أبو داود وابن ماجه

Datang seorang laki-laki kepada rasulullah kemudian Dia berkata, “Ya Rasulullah, apa yang dapat aku lakukan untuk berbuat baik kepada orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau bersabda, “Ada empat perkara yang dapat kamu lakukan: mendoakan keduanya, memohonkan ampun dan melaksanakan janji keduanya, menghormati teman-teman keduanya, dan bersilaturahim dengan kerabat yang tiada hubungan denganmu kecuali melalui kedua orang tuamu.,” [HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Adapun masalah menghadiahkan pahala kebaikan kepada orang yang sudah meninggal, ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Sebagian mereka membolehkan pada amalan amalan yang ada nashnya, seperti doa, sedekah, puasa, haji dan umrah. Selebihnya tidak. Karena menurut pendapat ini, ibadah adalah sifatnya taukifi atau paket. Tidak boleh melaksanakan suatu bentuk ibadah kecuali ada nash baik dari Qur’an maupun sunnah rasulNya. Sedangkan pendapat yang kedua membolehkan untuk menghadiahkan semua jenis amal kebajikan kepada mayit. Dalil mereka adalah kiyas atau analogi. Seperti contohnya dibolehkan menghadiahkan pahala membaca Al Qur’an karena dianalogikan dengan bolehnya menghadiahkan pahala shodaqoh kepada mayyit. Wallahu a’lam.

Wallahu A’lam

Kirimkan pertanyaan Anda di sini

Arsip Konsultasi