
Ayat 1-2, yaitu firman Allah ta’ala,
“Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.”‘ (al-Qamar: 1-2)
Sebab Turunnya Ayat
Imam Bukhari dan Muslim serta al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud yang berkata (lafazh riwayat ini adalah dari al-Hakim), “Saya melihat bulan terbelah menjadi dua bagian di Mekah sebelum Rasulullah hijrah.” Orang-orang lalu berkata, “Bulan telah disihir.” Sebagai responsnya, turunlah ayat, “Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” (496)
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas yang berkata, “Penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah agar didatangkan tanda (bukti kenabian beliau). Tidak lama kemudian, bulan terlihat terbelah sebanyak dua kali di Mekah. Selanjutnya, turun ayat, ‘Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.'” (497)
Ayat 45, yaitu firman Allah ta’ala,
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (al-Qamar: 45)
Sebab Turunnya Ayat
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang berkata, “Pada saat berkecamuknya Perang Badar, mereka (orang-orang kafir Mekah) berteriak-teriak, ‘Kami adalah golongan yang bersatu dan pasti menang!’ Allah lalu menurunkan ayat ini.”
Ayat 47, yaitu firman Allah ta’ala,
“Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan akan berada dalam neraka (di akhirat).” (al-Qamar: 47)
Sebab Turunnya Ayat
Imam Muslim dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah yang berkata, “Suatu ketika, orang-orang musyrik Quraisy mendebat Nabi saw. dalam masalah qadar. Sebagai responnya, turunlah ayat ini hingga ayat 49, ‘Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.'” (498)
497. Shahih Bukhari, kitab al-Manaaqibr, hadits nomor 3636; Shahih Muslim, kitab Shifaat al-Qiyaamah, hadits nomor 2800.
506. Sunan at-Tirmidzi, kitab at-Tafsiir, hadits nomor 3286. At-Tirmidzi berkata, “Kualitas hadits ini hasan-shahih.”
498. Shahih Bukhari, kitab al-Qadr, hadits nomor 2656 dan Sunan at-Tirmidzi , kitab at-Tafsiir, hadits nomor 3290. At-Tirmidzi berkata, “Kualitas hadits ini hasan-shahih.”
Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 540 – 541.