
WASHINGTON, muslimdaily.net – Jajak pendapat yang dilakukan beberapa hari terakhir dengan tema “Apakah Umat Kristen Benar-benar Percaya Natal”, menunjukkan 83 persen responden menjawab dengan yakin bahwa Yesus tidak lahir pada 25 Desember.
96 persen dari mereka yang disurvei menyatakan diri mereka sebagai orang Kristen. 82 persen dari mereka mengaku telah menjadi orang Kristen selama lebih dari 10 tahun, dan 79 persen menyatakan mereka telah membaca seluruh Alkitab setidaknya sekali seumur hidup.
60 persen dari responden itu merupakan wanita.
Survei atau jajak pendapat ini dilakukan oleh sebuah situs bernama King James Bible Online, yang mendorong pengunjung situs itu agar mau membaca Alkitab secara online. Menurut website itu, 65 persen pembacanya adalah warga Amerika Serikat (AS).
Laman Christian Today melaporkan bahwa jika sebagaian besar responden menjawab mereka tidak percaya Yesus dilahirkan pada 25 Desember, maka masih ada 71 persen dari responden yang mengatakan “orang Kristen masih harus merayakan Natal”. Sedang seperempat dari responden menyatakan “Tidak perlu merayakan Natal”.
Kebohongan Santa Klaus
Sementara itu ketika ditanya apakah “OK” membiarkan anak-anak percaya pada Santa Claus? 64 responden menjawab “Jelas tidak, karena itu kebohongan”. Sementara sisanya 28 persen menjawab “Ya, biarkan anak-anak percaya Santa Claus, namun hanya untuk bersenang-senang.”
Kalender Kristen Salah
Awal tahun ini, Paus dalam buku terbarunya berpendapat bahwa kalender Kristen saat ini didasarkan pada perhitungan yang salah.
Paus Benediktus XVI menyatakan Yesus lahir beberapa tahun lebih awal dari yang umumnya diyakini umat Kristen. Dalam buku terakhir dari trilogi Paus “Yesus dari Nazaret” yang didedikasikan untuk Kristus, Paus menulis tentang kesalahan yang dibuat oleh biarawan abad ke-6 Dionysius Exiguus atau Dennis kecil, yang “melakukan kesalahan … dengan beberapa tahun” penghitungan awal kalender kami.
“Tanggal pasti kelahiran Yesus adalah beberapa tahun sebelumnya,” klaim Paus dalam buku itu. Pendapat Paus ini sebenarnya bukanlah hal baru. Banyak sejarawan dan ilmuwan yang setuju dengan pendapat Paus Benediktus XVI, yang percaya bahwa Yesus lahir kira-kira antara tahun 6 Sebelum Masehi dan 4 Sebelum Masehi.
Sumber: RIA Novosti / RT