Surah at-Taghaabun

Alquran1

Ayat 14, yaitu firman Allah ta’ala,

“Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (at-Taghaabun: 14)

Sebab Turunnya Ayat

Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim meriwayatkan sebuah riwayat yang mereka nilai shahih dari Ibnu Abbas yang berkata, “Turunnya ayat ini berkenaan dengan sekelompok penduduk Mekah yang masuk Islam. Akan tetapi, istri dan anak-anak mereka (sekian lama) tidak mau mengizinkan mereka pergi (berhijrah). Ketika orang-orang tersebut akhirnya sampai di Madinah dan hadir di majelis Rasulullah, mereka lantas melihat para sahabat lainnya telah mendalam ilmu agamanya. Akibatnya, mereka bermaksud untuk menghukum istri-istri dan anak-anak mereka tersebut. Allah lantas menurunkan ayat, ‘…dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'”

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Atha bin Yassar yang berkata, “Keseluruhan surah at-Taghaabun ini turun di Mekah, kecuali ayat ‘Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,…” Ayat ini turun berkenaan dengan Auf bin Malik al-Asyja’i yang telah memiliki istri dan anak. Setiap kali Auf bermaksud pergi berperang maka istri dan anaknya itu langsung menangis dan berusaha melunakkan hatinya (agar tidak jadi pergi). Mereka antara lain berkata, ‘Dengan siapa nanti kami akan hidup?!’ Rengekan mereka tersebut berhasil meluluhkan hatinya sehingga ia tidak jadi pergi berperang. Dengan demikian, ayat ini dan ayat-ayat berikutnya hingga akhir surah turun di Madinah.”

Ayat 16, yaitu firman Allah ta’ala,

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (at-Taghaabun: 16)

Sebab Turunnya Ayat

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Said bin Jabir yang berkata, “Ketika turun ayat 102 surah Ali Imran, ‘…Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya…,’ kaum muslimin merasa sangat cemas sehingga mereka melipatgandakan frekuensi ibadah mereka, sampai-sampai tumit mereka bengkak dan dahi-dahi mereka mengelupas. Sebagai bentuk keringanan, Allah lalu menurunkan ayat ini.”

Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 579 – 580.