Untuk pertama kalinya, Musthafa Abdul Jalil, Senin sore (12/9), mengumumkan bahwa Islam akan menjadi sumber utama dalam penetapan undang-undang di Libya.
Di pusat Tripoli dan disaksikan oleh rakyat Libya, Abdul Jalil mengatakan, “Sesungguhnya Islam di Libya adalah Islam wustha (pertengahan). Kita tidak akan pernah memberikan tempat bagi ideologi ekstrim kanan ataupun kiri. Kita adalah rakyat muslim, Islam adalah agama wustha (pertengahan) dan kita akan menjaga hal itu.”
Abdul Jalil juga menyeru para oposisi “untuk tidak merusak rumah-rumah dan menyakiti wanita dan anak-anak dari keluarga para mantan pejabat Libya. Bertaqwalah kalian kepada Allah terhadap saudara laki-laki dan perempuan kalian.” (Fani/ist)