Perkembangan Syi’ah di Mesir kini semakin mengkhawatirkan umat Islam Sunni. Kini Syi’ah Mesir secara resmi bentuk partai politik dengan nama “Al Wahdah wal Hurriyah” (persatuan dan kebebasan), dan kegiatannya dimulai dengan diadakannya acara buka bersama para pendiri partai dan para anggotanya.
Seorang aktifis Syi’ah Mesir, Ahmad Rasim An Nafis, berkata, persiapan pembentukan partai telah usai dan pada awal bulan September data-data partai akan segera diserahkan kepada komite partai politik. Partai Syi’ah ini berkantor di Kairo, Mansoura dan Zagazig.
“Ini merupakan tahapan terpenting dalam peradaban Islam yang dihidupkan oleh Dinasti Fathimiyah di Mesir, yang hingga sekarang peninggalan sejarahnya masih ada,” klaim An Nafis.
“Kita merasa perlu untuk memasukkan kehidupan politik dalam sebuah partai dan ini sebagai bentuk kebebasan warga Mesir untuk memeluk keyakinan dan pemikiran yang mereka inginkan,” tambahnya.
An Nafis menegaskan, “Syi’ah bukanlah celaan dan tuduhan sehingga sebagian orang mencoba untuk menyematkan tuduhan syi’ah kepada sebagian anggota partai lainnya, adapun pembiayaan partai hanya berasal dari para anggota saja.”
Pembentukan partai Syi’ah bersamaan pada saat Iran berusaha untuk memulihkan hubungannya dengan Mesir setelah terjadinya revolusi, Iran berusaha untuk mendukung Syi’ah di Mesir.
Presiden Komite Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Dewan Syura (parlemen) Iran Aladdin Broujorda, menegaskan bahwa Iran tidak akan tergesa-gesa mengadakan hubungan bilateral, namun ia yakin kedua negara, baik dalam waktu dekat atau jangka panjang, akan berpesta, karena Iran dan rakyatnya mencintai Mesir. (Fani/alm)