Salah satu kelemahan mahasiswa Timur Tengah secara umum adalah tulis menulis dan jurnalistik. Demikian dinyatakan oleh Direktur INSISTS Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Phil dalam acara pelatihan karya tulis ilmiah, rangkaian Silaturrahim Internasional Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor di Kairo, Minggu (24/7).
Menurut Hamid, senjata kita dalam perang pemikiran yang tengah marak sekarang ini adalah tulisan. Sarana dakwah yang sekarang digunakan adalah berupa media, salah satunya media massa dan elektronik, yang intinya itu adalah tulisan.
“Perang pemikiran sekarang senjatanya adalah tulisan,” tutur Hamid.
Bahkan, menurut Hamid, media massa dalam bentuk cetak pun sekarang sudah mulai kurang diminati, karena media elektronik di internet sudah mudah diakses.
Hamid menyarankan kepada para peserta pelatihan, meski Universitas Al-Azhar tidak mewajibkan menulis skripsi untuk mahasiswa S1, namun bukan berarti tidak menulis.
Dalam kesempatan ini, Adnin Armas, MA, Pemimpin Redaksi Majalah Gontor juga menyarankan agar penulis memiliki mentalitas yang tinggi seperti halnya ulama-ulama Muslim zaman dulu. Para penulis juga diwajibkan agar memiliki ideologi atau framework yang sesuai dengan ideologi Muslim. (Fani/hdt)