Masjid, selain memiliki kekhususan untuk beribadah kepada Allah, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an dan i’tikaf dan lainnya, juga dibolehkan untuk melakukan hal-hal lain sebatas yang telah dijelaskan oleh Pembuat syari’at. Diantaranya,
1. Mengadakan majelis Ilmu
Berdasarkan hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri dari Muawiyah di dalam Shahih Muslim disebutkan,
Sesungguhnya Rasulullah keluar menuju halaqah dari para sahabat. Maka, beliaupun bersabda, “Apa yang menyebabkan kalian duduk-duduk di sini?” Mereka menjawab, “Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah, memujiNya, atas hidayah Nya kepada kami kepada Islam dan karuniaNya kepada kami.”
Beliau bersabda, “Demi Allah, tidakkah kalian duduk-duduk karena hal tersebut?” Mereka berkata, “Demi Allah, tidaklah kami bermajelis kecuali untuk hal tersebut.” Beliau bersabda,
Sesungguhnya, aku tidaklah menyuruh kalian untuk bersumpah yang merupakan keburukan dari kalian. Namun, Jibril datang kepadaku mengabarkan, bahwasanya Allah menyanjung kalian di hadapan para malaikat.
2. Tidur di dalam masjid
Imam Al-Bukhari di dalam Shahihnya membawakan, “Bab: Tidurnya Lelaki Di Dalam Masjid” dan membawakan beberapa hadits. Di antaranya hadits yang diriwayatkan dari Sahl Ibnu Sa’d, ia berkata,
Rasulullah mengunjungi rumah Fatimah dan tidak mendapatkan Ali di dalamnya. Maka beliau bertanya, “Kemana anak pamanmu?” Dia (Fatimah) nenjawab, “Antara aku dan dia ada sesuatu. Dia memarahiku, kemudian keluar dan tidak tidur siang bersamaku.”
Maka Rasulullah pun bersabda kepada seseorang, “Carilah ia!” Maka orang tersebut datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, dia sedang tidur di masjid.”
Maka Rasulullah pun datang, sedangkan dia dalam keadaan berbaring. Selendangnya jatuh dari pundaknya, dan dia terkena tanah. Maka mulailah Rasulullah mengusapi tanah tersebut darinya dan berkata, “Bangunlah Abu Turab, bangunlah Abu Turab. ” (Bukhari)
3. Latihan ketangkasan di dalam masjid
Hal ini sebagaimana diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya dari ‘Aisyah, ia berkata,
Aku melihat Rasulullah, suatu hari berdiri di pintu kamarku. Dan pa- da saat itu, para budak sedang bermain di dalam masjid dan Rasulullah menghalangiku dengan selendangnya. Aku melihat permainan mereka.
4. Pengobatan darurat bagi yang sakit
Pada perang Khandaq, Sa’ad ibnu Muadz terluka tangannya, maka Nabi memasang tenda di masjid agar beliau dapat menjenguknya dari dekat. Dan tidak ada yang membuat mereka (penghuni tenda Bani Ghifar) terkejut di dalam masjid terdapat juga tenda Bani Ghifar- kecuali darah yang mengalir ke arah mereka.
Mereka berkata, “Wahai penghuni tenda, apakah yang mengalir ke arah kami dari arah kalian?” Ternyata luka Sa’ad mengalirkan darah sehingga ia pun meninggal dalam tenda itu.
Demikianlah beberapa hal yang dapat kami rangkum berkaitan dengan adab-adab di dalam masjid. Semoga bermanfaat dan semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk mengamalkannya. Amiin.
Sumber: Adab-Adab Masjid, http://www.vbaitullah.or.id/, Hal 11-12