Mengobati Hati Yang Keras

Hati yang keras dapat diobati dengan dengan empat hal, yaitu

Pertama, rajin mengaji di majlis taklim untuk mendengarkan nasihat, pelajaran, peringatan, cerita-cerita orang shaleh, dan lain sebagainya. Hal tersebut bisa menaklukkan hati.

Kedua, mengingat mati sebagai suatu peristiwa yang pasti akan melenyapkan semua kenikmatan dan memisahkan dari keluarga serta handai taulan serta membuat anak-anak menjadi yatim.

Suatu hari ada seorang wanita mengadu kepada Aisyah tentang  hatinya yang keras. Aisyah lalu memberinya saran, “Sering-seringlah mengingat mati, niscaya hatimu akan lunak.” Setelah menuruti saran tersebut, hati wanit a itu menjadi lunak. Beberapa hari kemudian, ia kembali menemui Aisyah untuk menyampaikan rasa terima kasihnya.

Ketiga, menunggui orang-orang yang sedang dalam  keadaan kritis (sakaratul maut). Dengan menyaksikan orang-orang yang sedang mengalami sakaratul maut, lalu membayangkan bagaimana nasibnya nanti setelah ia mati, maka hal itu akan membuat jiwa orang tidak tertarik pada kenikmatan dunia, membuat hati selalu gelisah memikirkannya, membuat mata enggan tertidur, membuat tubuh tertahan dari keseangnan-kesenangan, membangkakitkan etos beramal shaleh, dan menambah semangat untuk lebih tekun beribadah kendatipun harus bersusah payah.

Diceritakan bahwa suatu hari Hasan Al Bashri menjenguk orang yang sakit yang sedang mengalami sakaratul maut. Setelah memperhatikan bagaimana susahnya orang itu saat nyawanya hendak dicabut, ia pulang ke rumahnya dengan roman muka yang berbeda. Ketika keluarganya menyuguhkan makanan, ia menolak dengan alasan sama sekali tidak sedang berselera. Ketika ditanya alasanya ia mengatakan, “Demi Allah aku baru saja melihat peristiwa kematian. Aku berjanji akan selalu melakukan  amal kebaikan untuk menghadapinya sampai aku bertemu demgan Allah Ta’ala nanti.”

Keempat ,  ikut menyaksikan pemakaman jenazah di kubur. Hal ini merupakan cara yang efektif  daripada cara yang pertama dan kedua tadi. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam  bersabda, “Berziarah kuburlah kalian, karena ziarah kubur  itu dapat mengingat kematian dan akhirat, serta dapat membuat kamu zuhud terhadap dunia.”

Disarikan dari  buku  At Tadzkirah, Keindahan Menghadapi Kematian, Imam Qurtubi, Penerbit  Jabal Bandung.