Masihkah Ada Kebaikan di Zaman Penuh Fitnah?

Ketahuilah bahwa kebaikan akan selalu ada pada umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam hingga hari kiamat. Dan sungguh akan tetap ada satu kelompok dari umat Nabi Muhammad yang selalu menampakkan kebaikan, mengamalkannya, dan senantiasa menyeru umat manusia untuk berada di atas kebaikan dan kebenaran. Diriwayatkan dari Muawiyah rahimahullah, bahwa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

 لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، مَا يَضُرُّهُمْ مَنْ كَذَّبَهُمْ وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

“Akan senantiasa ada di kalangan umatku segolongan orang yang tegak menjalankan perintah Allah. Orang yang mendustakan dan menyelisihi mereka tidak membuat mereka terusik sehingga datang perintah Allah, sedangkan mereka dalam keadaan seperti itu.” (Hadits riwayat Bukhari no. 7460 dan Muslim no. 1037)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik,

مَثَلُ أُمَّتِي مَثَلُ المَطَرِ لَا يُدْرَى أَوَّلُهُ خَيْرٌ أَمْ آخِرُهُ

“Umatku laksana hujan, tidak diketahui yang baik itu awalnya ataukah akhirnya.” (Hadits riwayat Imam At-Tirmidzi no. 2869)

Berkata Al-Qadhi Nashirud Din Al-Baidhowy menjelaskan alasan mengapa ada kebingungan tentang mana yang lebih baik,

“Hal itu karena masing-masing (awal dan akhir) memiliki ciri khas yang dapat membuatnya lebih baik, seperti halnya setiap musim hujan memiliki manfaat bagi tanaman yang tidak dapat disangkal, dan tidak dapat dianggap tidak bermanfaat. Umat Islam terdahulu beriman atas dasar apa yang mereka lihat dari mukjizat, dan mereka menerima dakwah Rasul dan mempercayainya, dan orang-orang Islam setelahnya beriman atas dasar mukjizat yang belum mereka lihat, kabar yang sampai kepada mereka melalui jalur riwayat yang mutawaatir, dan mereka mengikuti orang-orang yang datang sebelum mereka dengan cara yang benar. Sebagaimana generasi-generasi sebelumnya berjuang keras membangun pondasi dan membuka jalan untuk diikuti generasi setelahnya, generasi setelahnya juga berjuang keras dalam mempelajari dan menjelaskan ajaran Islam, dan mereka mengabdikan seluruh hidup mereka untuk meneguhkan dan mendukung ajarannya. Oleh karena itu masing-masing dari generasi akan diampuni, semua upaya yang mereka kerjakan ada nilainya dan masing-masing dari mereka akan mendapatkan pahala yang berlimpah.” (Faidhul Qadir 5/516)

Jika kebaikan dan keimanan hilang dari muka bumi, maka itu akan menandakan akan datangnya Hari Kiamat, dan Hari Kiamat hanya akan menimpa orang-orang yang paling buruk. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ: اللهُ، اللهُ

“Tidak akan terjadi kiamat hingga di bumi tidak ada yang mengucapkan Allah, Allah (Hadits riwayat Muslim no. 148)

Diriwayatkan bahwa ‘Abd ar-Rahmaan bin Syimasah al-Mahri berkata, “Saya bersama Maslamah bin Mukhallad, dan ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash juga bersamanya. berkata Abdullah bin Al-Ash,

 لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ الْخَلْقِ، هُمْ شَرٌّ مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ، لَا يَدْعُونَ اللهَ بِشَيْءٍ إِلَّا رَدَّهُ عَلَيْهِمْ

“Kiamat tidak akan terjadi kecuali kepada manusia terburuk. Mereka lebih buruk dari pada Jahiliyah. Mereka tidak minta kepada Allah kecuali Allah menolaknya.” Saat mereka masih dalam keadaan tersebut, datanglah Uqbah bin Amir, kemudian Maslamah mengatakan kepadanya, “Wahai Uqbah, dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Abdullah bin Ash.” Maka Uqbah menjawab, “Dia lebih berilmu, sedangkan saya hanya pernah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللهِ، قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

“Akan senantiasa ada sekelompok kecil dari ummatku yang berperang di atas perintah Allah, mereka berjaya atas musuh mereka, orang-orang yang menentang mereka tidak akan bisa membahayakan mereka sampai hari kiamat dan mereka tetap teguh dalam kondisi seperti itu”

Maka Abdullah bin Al-Ash berkata, “Ya, kemudian Allah akan mengirimkan angin seperti aroma kasturi, yang sentuhan angin tersebut layaknya sentuhan sutra. Dan dia tidak akan meninggalkan jiwa yang di dalam hatinya ada sebutir iman kecuali ia akan mengambil nyawanya. Kemudian akan tersisa manusia paling buruk yang akan datang kepada mereka hari kiamat.” (Hadits riwayat Muslim 1924)

Ini adalah bukti dari dalil-dalil naqli bahwa kebaikan akan tetap ada sepanjang masa, dan tidak akan berhenti sampai Hari Kiamat. Adapun bukti secara akal, itu adalah apa yang kita lihat dan kita dengar. Orang-orang saleh yang menyeru orang-orang kepada Allah masih ada di antara kita, berjuang untuk berbuat baik dan menghabiskan waktu mereka untuk menyebarkan kebaikan (ajaran Islam) dan mengamalkannya.

Mengatakan bahwa kejahatan telah tersebar luas pada zaman penuh fitnah, dan bahwa saat-saat seperti itu tidak ada kebaikan atau kebenaran adalah semacam generalisasi yang berlebihan.

Diterjemahkan dan diringkas dari:

https://islamqa.info/ar/answers/272376/هل-بقي-خير-في-زمن-الفتن-وكيفية-التحصن-من-الفتن