Hari Raya Kaum Mukminin

Islam memiliki dua hari raya besar bagi umatnya. Keduanya adalah hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Setlah sebulan lamanya mereka berpuasa, menahan lapar, haus, syahwat, dan hal lain yang di larang selama bulan ramadhan maka berbahagialah kaum mu’minin dengan adanya hari raya Idul Fitri yang artinya adalah kembali untuk berbuka atau kembali makan.

Hari raya juga bisa di maknai dengan hari kemenangan, karena mereka kaum mu’minin bisa menang melawat segala hawa nafsu mereka, menundukkannya untuk ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla. Karna barang siapa yang senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka baginya kebahagiaan (kemenangan) yang agung.

Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 71)

Akan tetapi kemengan yang abadi bagi kaum mu’minin adalah ketika mereka bisa bersua di surga. Inilah adalah kemengan yang sangat di nantikan oleh semua orang beriman. Mereka di selamatkan dari apa neraka lalu Allah memasukkan mereka kedalam surga yang penuh dengan kenikmatan.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185)

Berkata al-Imam al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah : “Adapun hari raya-hari rayanya kaum mukminin itu di surga, dan itu adalah hari-hari kunjungan mereka kepada Rabb mereka Azza wa Jalla.

Maka mereka mengunjungi Allah dan Allah pun memuliakan mereka dengan sebaik-baiknya pemuliaan.

Dan Dia pun menampakkan diri kepada mereka, dan mereka pun memandang kepada-Nya. Sehingga tidak ada sesuatupun dari apa yang Allah berikan kepada mereka yang lebih mereka cintai melebihi hal itu (memandang Allah), dan itulah (yang dimaksud dengan) “Tambahan” yang Allah Ta’ala berfirman tentangnya :

((لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ))

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (QS. Yunus : 26)

 

Sumber: Lathaiful Ma’arif oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali